Ajarkan Difabel Semarang Literasi Digital Lewat Akademi Konten Kreator

Belajar public speaking dan membuat konten media sosial

Semarang, IDN Times - Puluhan anak-anak difabel di Kota Semarang didorong untuk meningkatkan keterampilan hidup. Kali ini mereka mengikuti kegiatan workshop Academy Content Creator Difabel (ACCD) di Gedung H, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jumat (3/11/2023).

1. Diikuti para difabel di Jateng

Ajarkan Difabel Semarang Literasi Digital Lewat Akademi Konten KreatorPara inisiator kegiatan Academy Content Creator Difabel di Gedung H Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Jumat (3/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kegiatan yang diinisiasi oleh Prodi Ilmu Komunikasi Udinus bersama Roemah Difabel dan YAKKUM (Yayasan Kristen Kesehatan Umum) itu diselenggarakan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember mendatang. 

Sebanyak 92 difabel dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Tengah dan 30 peserta difabel dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti workshop secara hybrid. Kegiatan tersebut berlangsung dalam tiga sesi, yaitu literasi digital, public speaking dan produksi konten. 

Selama lima jam peserta difabel diajari bagaimana teknik berbicara di depan umum dan membuat konten media sosial dengan tema kesehatan. Mereka pun sangat antusias terhadap materi yang disampaikan.

Baca Juga: Trans Semarang Tambah Armada Microbus Layani Penyandang Difabel 

2. Gali potensi difabel

Ajarkan Difabel Semarang Literasi Digital Lewat Akademi Konten KreatorPuluhan difabel di Kota Semarang mengikuti Academy Content Creator Difabel di Gedung H Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Jumat (3/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum))

Pendiri dan inisiator Roemah Difabel, Noviana Dibyantari mengatakan, dalam rangkaian Hari Disabilitas Internasional pihaknya mengajak para difabel untuk mengikuti kegiatan ACCD. 

“Selama ini kami telah mendampingi para difabel untuk menggali potensi dan meningkatkan soft skill-nya melalui berbagai pelatihan yang mereka minati di Roemah Difabel. Adapun, melalui kegiatan kali ini kami ingin mengajak anak-anak untuk memahami literasi digital dan belajar tentang pembuatan konten di media sosial,” katanya saat ditemui di sela pelatihan. 

Prodi Ilmu Komunikasi Udinus sebagai inisiator sekaligus koordinator kegiatan ACCD menjadi pendamping difabel dari kelas literasi digital dan kelas podcast.

“Selama ini memang kami belum memiliki aktivitas seperti kelas literasi digital dan podcast. Dari kegiatan ini semoga bisa memotivasi anak-anak difabel belajar menjadi konten kreator sekaligus mengedukasi tentang tema kesehatan,” imbuh Novi. 

3. Dorong difabel berkarya di bidang kreatif

Ajarkan Difabel Semarang Literasi Digital Lewat Akademi Konten KreatorPuluhan difabel di Kota Semarang mengikuti Academy Content Creator Difabel di Gedung H Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Jumat (3/11/2023). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum))

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Dr. Rahmawati Zulfiningrum, M.I.Kom mengungkapkan, agenda kolaborasi yang dilakukan bersama mitra ini bagian dari program Kuliah Kerja Kemanusiaan yang memiliki tujuan pemberdayaan di berbagai bidang. 

“Program Kuliah Kerja Kemanusiaan kali ini menggandeng mitra Roemah Difabel dan YAKKUM untuk bersinergi memotivasi difabel menggali potensi menjadi konten kreator dimana industrinya terus berkembang,” katanya. 

Koordinator Kuliah Kerja Kemanusiaan Prodi Ilmu Komunikasi Udinus, Swita Amallia Hapsari M.I.Kom menuturkan, melalui kegiatan ini pihaknya optimis jika project ACCD bisa mendorong difabel memiliki peluang yang sama untuk berkarya di bidang kreatif.

4. Kepedulian pada inklusivitas

Ajarkan Difabel Semarang Literasi Digital Lewat Akademi Konten KreatorPuluhan difabel di Kota Semarang mengikuti Academy Content Creator Difabel di Gedung H Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Jumat (3/11/2023). (Dok. ACCD)

“Semangat inklusi jadi akar kegiatan ini bisa dilaksanakan. Bersama mitra kami bersinergi dan melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam kuliah kerjakemanusiaan pun jadi semakin terpacu berkontribusi di masyarakat. Sesuai dengan kompetensi di bidang komunikasi maka membuat konten edukasi dan menarik melalui workshop dan lomba video kreatif sangatlah pas dan ternyata direspons sangat positif oleh sahabat difabel dengan penuhnya ruang dan antusias peserta yang besar,”jelasnya.

Sementara, Direktur Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, dokter gigi Kriswidiati MAKes menambahkan, jika pihaknya peduli dengan inklusivitas. 

“Kami mendukung penuh kegiatan yang berbasis inklusi karena berkomitmen dengan layanan kesehatan yang inklusif. Berbagai program yang fokus dan ramah untuk penyandang disabilitas seperti sarana dan prasarana di Rumah Sakit tersedia dengan baik,” katanya.

Baca Juga: Inklusi Center Karanganom, Klaten Bina 70 Difabel Jadi Atlet

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya