Cuaca Panas Ekstrem di Semarang, Waspada ISPA dan Penyakit Diabetes

Jangan diet dan kebanyakan minum es

Semarang, IDN Times - Cuaca panas ekstrem melanda Kota Semarang belakangan ini. Adapun, rata-rata suhu yang mencapai 35–37 derajat celcius itu berdampak pada kesehatan dan bisa menimbulkan penyakit. 

1. Cuaca panas picu penyakit ISPA hingga diabetes

Cuaca Panas Ekstrem di Semarang, Waspada ISPA dan Penyakit DiabetesIlustrasi anak menderita ISPA. ANTARA FOTO/FB Anggoro

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, cuaca panas ekstrem saat ini dapat memengaruhi sistem imunitas pada tubuh manusia. Akhirnya, sejumlah penyakit akan menyerang masyarakat.

‘’Penyakit-penyakit itu di antaranya infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), diare, bahkan diabetes,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/10/2023).

Menurut Hakam, potensi penyakit diabetes ini bisa terjadi apabila masyarakat sering mengkonsumsi minuman dingin atau es dengan kadar gula yang tinggi saat cuaca panas. Apalagi, minuman yang dikonsumsi adalah minuman kemasan instan dengan kadar gula yang tinggi yang dijual di pasaran.

Kendati demikian, saat cuaca panas ekstrem seperti sekarang diimbau agar masyarakat menunda diet. Upaya ini untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem, Piton dan Monyet Bermunculan di Semarang

2. Porsi minum air putih diperbanyak

Cuaca Panas Ekstrem di Semarang, Waspada ISPA dan Penyakit Diabetesilustrasi minum air putih (freepik.com/pressfoto)

“Seandainya kita mengetahui suhu udara di luar di atas 40 derajat atau sekarang 36 derajat panasnya sudah luar biasa, pasti berisiko dehidrasi. Kemudian, kalau orang dehidrasi itu memiliki penyakit diabetes atau kencing manis, maka jangan asal minum minuman. Asal minum saja pokoknya dingin dan ternyata kadar gula tinggi pasti akan berisiko ke keadaan yang kegawatan untuk orang diabetes,” jelasnya.

Maka itu, untuk mencegah dehidrasi saat cuaca panas, apabila umumnya minum air putih 2 liter per hari kini bisa ditambah setengah sampai satu liter. Sehingga, minimal minum 3 liter per hari.

‘’Kemudian, kalau perlu minum vitamin C, B dan vitamin B Complex untuk membantu tubuh kita agar sistem kekebalan tubuh naik. Sebab, dalam cuaca seperti ini kita perlu meningkatkan kekebalan tubuh. Jangan terlambat makan, cukupi hidrasi di tubuh dan hindari stress,” katanya.

3. Kurangi aktivitas di luar ruangan

Cuaca Panas Ekstrem di Semarang, Waspada ISPA dan Penyakit Diabetesilustrasi aktivitas luar ruangan (pexels.com/Monstera)

Sementara, masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Adapun, jika hal tersebut tidak bisa dihindari maka disarankan untuk memakai pelembab tubuh yang mengandung tabir surya dan alat pencegah paparan sinar matahari secara langsung.

Untuk diketahui, apabila kualitas udara seperti CO2, nitrogen dioksida, kemudian debu-debu Particulary Matter (PM) 10 dan PM 2,5 bisa mengakibatkan radang tenggorokan.

“Nah, PM 10 dan 2,5 ini yang di 16 kecamatan di Kota Semarang sekarang kondisinya di level sedang dan merah. Kalau kita terpapar debu-debu ini bisa menyebabkan radang tenggorokan. Kalau masuk di saluran mata jadi keruh. Kemudian, risiko diabetesnya akan tinggi,” tandasnya.

Baca Juga: Duh! Musim Kemarau, Sering Kebakaran Ilalang dan Rumput di Semarang

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya