Ini Alasan Semarang Jadi Kota Terbaik Versi UI Green Metric

Pemkot Semarang fokus pada pembangunan berwawasan lingkungan

Semarang, IDN Times -  Universitas Indonesia (UI) menetapkan Semarang sebagai kota terbaik di Indonesia berdasarkan penilaian UI Green Metric. Penilaian dan pemeringkatan tersebut mendudukkan Ibu Kota Jawa Tengah mengungguli sejumlah daerah lain di Indonesia. 

1. Penilaian UI berlandaskan tiga pilar

Ini Alasan Semarang Jadi Kota Terbaik Versi UI Green Metricui.ac.id

Sejumlah penilaian dilakukan UI dengan mencakup enam variabel, yaitu soal penataan ruang, tata kelola air, tata kelola sampah atau limbah, penggunaan energi terbarukan, manajerial akses mobilitas, dan tata pamong atau pemerintahan.

Dari hasil pemeringkatan penilaian yang dilakukan, Kota Semarang kemudian berhasil menduduki peringkat pertama dengan penilaian tertinggi pada penataan ruang dan infrastruktur. Hasil tersebut menobatkan Kota Semarang sebagai yang terbaik mengungguli daerah-daerah lain di Indonesia seperti kota administrasi Jakarta Selatan, Kota Parepare, Kota Madiun, Kota Padang, dan Kota Kediri. 

Secara detail, Ketua UI Green Metric, Prof. Dr. Riri Fitri Sari, M.Sc., MM menjelaskan, jika pemeringkatan dilandasi atas tiga pilar, yakni lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas penataan ruang dan infrastruktur (16 persen), energi dan perubahan iklim (19 persen), tata kelola sampah dan limbah (19 persen), tata kelola air (15 persen), akses dan mobilitas (16 persen), tata pamong atau governance (15 persen).

‘’UI Green Metric tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kabupaten/kota terhadap keberlanjutan namun mendorong seluruh masyarakat di sana agar turut mendukung segala bentuk upaya peningkatan daerahnya yang hijau dan berkelanjutan dengan endorsement dari pihak Kementerian,’’ katanya dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).

Baca Juga: Cerita Kampung di Semarang Dilindungi 7 Mata Air Keramat, Bisa Tolak Bala

2. Dorong kota kabupaten jadi agen perubahan

Ini Alasan Semarang Jadi Kota Terbaik Versi UI Green MetricMasjid Agung Kota Semarang di kawasan Kauman. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Melalui UI Green Metric, Riri berharap dapat digunakan sebagai sebuah dasar program berkelanjutan. 

“Semoga semangatnya terus menggema di kota dan kabupaten kita dan akan menjadi champion perubahan dan Indonesia akan semakin jaya,” ungkap guru besar Universitas Indonesia tersebut.

Sementara itu,  Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Universitas Indonesia kepada Kota Semarang.

“Sejak awal saya meyakini alam yang kita nikmati hari ini bukanlah sebuah warisan, melainkan sebuah titipan yang harus kita jaga dan rawat untuk anak, cucu, dan cicit kita. Maka terima kasih atas apresiasi ini, Ini bukan akhir dari rencana kita tapi adalah awal dari kegiatan pembangunan ke depannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Hendi itu memaparkan best practice di Kota Semarang. Ia menekankan jika pembangunan berwawasan lingkungan memang masuk menjadi satu dari lima misi pembangunan yang dibawanya.

3. Tata ruang dan infrastruktur berkelanjutan diterapkan

Ini Alasan Semarang Jadi Kota Terbaik Versi UI Green MetricWarga Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang melakukan kegiatan bercocok tanam atau urban farming di lokasi proyek SPAM Semarang Barat. (dok. Tiga Langkah)

Dirinya memaparkan sesuai dengan variabel UI Green City Metric bahwa tata ruang dan infrastruktur berkelanjutan terus ditingkatkan di Kota Semarang seperti penataan kawasan kumuh. Pemkot Semarang menata 104 kampung pertanian kota yang menghasilkan tanaman sayur dan buah yang bermanfaat untuk masyarakat di lahan sempit. 

“Kami juga memperbanyak rumput vetiver untuk pencegahan tanah longsor dan setiap tahun harus ada perbaikan di minimal lima RTH dengan mengembangkan tanah agar lebih bermanfaat,” tuturnya.

Sementara terkait energi dan iklim, Hendi menerangkan adanya jumlah BRT sebanyak 250 unit yang beroperasi dengan Bahan Bakar Gas (BBG) dan di tahun 2022 membuat tiga stasiun pompa bahan bakar gas (SPBG) untuk melengkapi suplai gas. Serta ada mobil dan motor listrik dan program setiap hari Rabu ASN tidak menggunakan kendaraan pribadi tetapi menggunakan kendaraan umum atau angkutan berbasis online.

“Kami berharap kita bersama bisa ciptakan kota yang nyaman untuk warga kota Semarang. Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi penyemangat kita dalam menyempurnakan sustainability semoga semakin lestari untuk anak cucu kita,” tandasnya.

Baca Juga: Positif COVID-19 di Semarang Melonjak, Capai 15–20 Kasus Per Hari 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya