Klaster Baru, Pedagang Terkena COVID-19 Pasar Meteseh Semarang Ditutup
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang kembali menemukan klaster baru penularan virus corona. Kali ini Pasar Meteseh di Kecamatan Tembalang Kota Semarang dimana seorang pedagang terinfeksi COVID-19. Kini pasar tradisional tersebut ditutup sementara selama tiga hari.
1. Penutupan Pasar Meteseh disampaikan di akun resmi Pemkot Semarang
Kabar tersebut diketahui dari unggahan akun Instagram Pemerintah Kota Semarang @semarangpemkot.. Unggahan berisi pemberitahuan bahwa Pasar Meteseh ditutup sementara selama tiga hari mulai 15 -17 Juni 2020.
Penutupan dilakukan sebagai langkah sterilisasi dan penataan pasar.
Pemkot Semarang juga menyerukan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Lagi, 2 Klaster Baru Ada di Semarang, 9 Pedagang Pasar Positif Corona
2. Ditemukan kasus positif COVID-19 melalui hasil swab test
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fravarta Sadman membenarkan kabar tersebut.
‘’Seperti klaster pasar-pasar (tradisional) yang lain, hasil swab yang dilakukan di Pasar Meteseh ditemukan ada pedagang yang terinfeksi COVID-19. Maka, sesuai protap harus ditutup sementara dan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan,’’ ungkapnya.
Editor’s picks
Dari penemuan kasus positif virus corona di Pasar Meteseh Semarang menunjukkan jika pasar tradisional menjadi tempat strategis penyebaran virus corona. Dinas Perdagangan berharap tidak ada lagi tambahan klaster baru COVID-19 dari pasar tradisional di Ibu Kota Jawa Tengah.
‘’Mudah-mudahan ini (di Pasar Meteseh) yang terakhir,’’ tuturnya.
Maka itu, Fravarta meminta masyarakat agar lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di pasar.
"Saya mengharapkan kepada semua pedagang dan pengunjung untuk saling mengingatkan dan menjaga diri. Sebab, pengalaman ada yang terinfeksi di pasar itu tandanya memang virus corona ini nyata. Sehingga, kita harus disiplin mulai dari diri sendiri," jelas Fravarta.
3. Belum diketahui jumlah orang yang terinfeksi virus corona di Pasar Meteseh
Saat ini Dinas Perdagangan berupaya terus melakukan patroli kepada para pedagang maupun pembeli agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menyediakan fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan. Salah satunya wastafel cuci tangan di pasar tradisional.
Adapun, terkait jumlah kasus warga yang terinfeksi COVID-19 di Pasar Meteseh hingga berita ini diturunkan belum diketahui. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, belum mau menyebutkan jumlah kasus COVID-19 dari pasar tersebut.
Pasar Meteseh menjadi pasar kedelapan yang menjadi klaster virus corona di Semarang. Sebelumnya dalam tiga pekan terakhir ada 7 pasar tradisional yang ditutup lantaran temuan kasus positif COVID-19. Baik dari pedagang maupun pengunjung atau pembelinya.
Adapun, pasar-pasar tersebut adalah Pasar Kobong Rejomulyo, Pasar Burung Karimata, Pasar Jati/Rasamala, Pasar Prembaen, Pasar Karangayu, Pasar Mangkang, dan Pasar Sendiko/Wonodri.
Pada periode yang sama juga ditemukan klaster baru, diantaranya klaster ASN Pemkot Semarang, klaster perbankan, klaster Rusunawa Kaligawe, dan klaster Pasar Swalayan ADA Fatmawati.
Baca Juga: Pasar dan Mal di Semarang Jadi Klaster Baru Penularan COVID-19, Awas!