Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!

Diduga karyawan yang terinfeksi COVID-19

Semarang, IDN Times - Pasar Swalayan ADA Fatmawati menjadi klaster baru virus corona (COVID-19) di Kota Semarang. Kondisi tersebut sempat membuat Pemkot Semarang menutup paksa, hingga akhirnya pihak pengelola memutuskan untuk menutup sementara toko ritel itu.

1. Penutupan sementara Pasar swalayan ADA Fatmawati diumumkan lewat Instagram

Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!unsplash/Hanson Lu

Melalui unggahan di akun Instagram @pasar_swalayan_ada, Selasa (9/6), pihak pengelola menyampaikan bahwa dalam rangka mendukung usaha Pemkot Semarang untuk memutus mata rantai COVID-19, maka Pasar Swalayan ADA Fatmawati sementara tutup pada Selasa (9/6) hingga Kamis (11/6) untuk kegiatan disinfektansi dan pembersihan area menyusul informasi hasil tes COVID-19 pengunjung ada yang positif.

Pada keterangan unggahan juga disampaikan bahwa pengelola berterima kasih atas perhatian dan dukungan setia Pasar Swalayan ADA Fatmawati Semarang. Unggahan tersebut langsung mengundang komentar warganet yang penasaran dengan kondisi pusat perbelanjaan di Semarang Timur itu. 

Baca Juga: Ada Kasus Positif COVID-19, Satu Swalayan di Semarang Ditutup

2. Warganet mencari tahu kebenaran siapa yang terinfeksi COVID-19 di kolom komentar unggahan

Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!Dok. IDN Times

‘’Apakah swalayan ini yang dibicarakan pak walikota kemarin ya…’’ tutur warganet @ernaristianti9476.

Kemudian @mamalia1975 mempertanyakan, ‘’terkonfirmasi sejak kapan min, py pengunjung bs ikut karantina mandiri sehubungan kondisi tersebut,’’ ungkapnya.

Penasaran warganet juga tidak selesai apakah benar pengunjung yang terinfeksi COVID-19. Akun @deasyari_rajut mengungkapkan, ‘’Kalau ada pengunjung knapa harus ditutup...bisa jadi pegawainya mungkin,’’ tuturnya.

Lalu @deasyari_rajut berkomentar, ‘’Apa disitu pas ada rapid tes ya atau swab tes? Saya domisili ga jauh dari situ...banyak yang bilang karyawannya yang kena ada 4 orang...makanya begitu hasil keluar langsung ditutup...siapapun itu entah pengunjung/karyawan semoga lekas sembuh dan swalayan cepat dibuka lagi,’’ ujarnya.

IDN Times menelusuri jika postingan ini telah diperbarui dengan menonaktifkan kolom komentar.

3. Pemkot Semarang menyatakan akan menutup salah satu swalayan

Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!Instagram.com/hardysretail

Berdasarkan berita sebelumnya, Senin (8/6), Pemkot Semarang akan menutup paksa salah satu swalayan di Ibu Kota Jawa Tengah. Penutupan dilakukan karena ada temuan kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi dari hasil tes swab di lokasi tersebut.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, tak mau menyebutkan secara detail swalayan yang dimaksud. Tapi ia memastikan penutupan akan dilakukan pada Selasa (9/6).

"Kami menekankan jika pihak pengelola swalayan masih enggan melakukan penutupan meski sudah ditemukan kasus positif COVID-19 di sana, maka Pemerintah Kota Semarang akan mengambil tindakan untuk menutup paksa," ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (8/6). 

Upaya penutupan terhadap swalayan itu dilakukan demi menjaga komitmen dalam memutus mata rantai COVID-19 di Kota Semarang. Sehingga, tidak ada alasan untuk condong ke pihak manapun dalam mengambil kebijakan. 

4. Wali Kota Semarang menyebut penutupan dilakukan di swalayan ADA Fatmawati

Swalayan ADA Fatmawati Jadi Klaster Baru COVID-19 di Semarang, Awas!Dok. Humas Pemkot Semarang

Saat dikonfirmasi apakah benar Pasar Swalayan ADA yang ada di Jalan Fatmawati Semarang ditutup, Hendi justru menyebutkan dengan melampirkan poster pengumuman penutupan dari akun resmi Pasar Swalayan ADA. 

"Jawabannya ada di pengumuman (poster yang ia unggah) tersebut,’’ ungkap saat dikonfirmasi IDN Times.

Ihwal berapa temuan kasus positif yang dilakukan di swalayan tersebut, Hendi tak buka suara. Hingga berita ini diturunkan Hendi belum mengkonfirmasinya.

Baca Juga: Lagi, 2 Klaster Baru Ada di Semarang, 9 Pedagang Pasar Positif Corona

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya