Sebentar Lagi Semarang Bebas dari Kesemrawutan Kabel di Udara 

Pembangunan kabel bawah tanah dimulai

Semarang, IDN Times - Pemkot Semarang mulai membangun prasarana pasif telekomunikasi atau ducting. Melalui proyek pembangunan ini, maka jaringan kabel listrik dan komunikasi yang selama ini terpasang di atas tanah (udara) akan dipindahkan ke dalam tanah.

1. Sistem ducting akan membuat wajah Semarang jadi lebih estetik

Sebentar Lagi Semarang Bebas dari Kesemrawutan Kabel di Udara www.instagram.com/wisatasemarang

Upaya untuk membuat Ibu Kota Jawa Tengah menjadi lebih estetik direalisasikan melalui groundbreaking di bundaran Tugu Muda Semarang, Rabu (16/9/2020). 

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mengatakan upaya untuk membebaskan kota dari kesemrawutan kabel di udara juga sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

"Ini merupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat sekaligus menata infrastruktur kota menjadi lebih baik estetikanya, karena tidak ada lagi kabel yang semrawut," ungkapnya melalui keterangan resmi. 

Baca Juga: Kasus Positif COVID-19 di Semarang Sudah Tembus 7.208 Orang

2. Pembiayaan proyek pembangunan fiber optik bawah tanah tidak menggunakan APBD

Sebentar Lagi Semarang Bebas dari Kesemrawutan Kabel di Udara Dok. Pemkot Semarang

Proyek pembangunan fiber optik bawah tanah tersebut merupakan proyek pembangunan yang pembiayaannya tidak menggunakan APBD. Dalam pembangunan yang sifatnya murni investasi ini, Pemkot Semarang menggandeng salah satu investor tanah air PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo). Proyek pembangunan ditandai dengan pengoperasian mesin HDD (Horizontal Directional Drilling) oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. 

Sebelum proyek pembangunan dimulai, Pemkot Semarang telah melakukan MoU pada 31 Januari 2020 dengan PT Bumi Pandanaran Sejahtera ( BPS) dan PT Mora Telematika Indonesia. Kerja Sama Operasional (KSO) BPS-Moratelindo dengan Pemkot Semarang itu terkait penyediaan pelayanan publik atas infrastruktur pasif telekomunikasi saluran kabel serat optik bawah tanah di Kota Semarang. 

 

3. Proyek yang semula dilakukan di 500 kilometer menjadi 35 kilometer karena pandemik

Sebentar Lagi Semarang Bebas dari Kesemrawutan Kabel di Udara Unsplash

"Semula proyek pembangunan ducting ini akan dilakukan sepanjang lebih dari 500 kilometer di 362 ruas jalan, tetapi karena situasi pandemik menjadi 35 kilometer dan akan kita prioritaskan di wilayah segi tiga emas, yaitu Jalan Pemuda, Pandanaran, Simpang Lima dan juga Gajahmada," tutur lelaki yang akrab disapa Hendi itu. 

Adapun, karena hanya dilakukan di segitiga emas Semarang, investasi yang semula senilai Rp617 miliar kini menjadi Rp50 miliar dan untuk tahap awal akan diselesaikan dalam jangka waktu kurang lebih enam bulan. Melalui KSO, BPS-Moratelindo akan melaksanakan pembangunan pekerjaan ducting bersama dan menara telekomunikasi selular di ruas jalan milik pemerintah kota Semarang.

4. Semarang bakal jadi kota pertama yang mempunyai teknologi 5G

Sebentar Lagi Semarang Bebas dari Kesemrawutan Kabel di Udara sageautomation.

Hendi menambahkan, pembangunan ducting ini akan menjadikan Semarang sebagai pionir kota yang menerapkan smart city dan memperkuat basis smart city melalui penataan infrastruktur bidang telekomunikasi menjadi lebih baik. “Nantinya, ini akan menjadikan Semarang menjadi kota yang pertama mempunyai teknologi 5G," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala KSO BPS Moratelindo, Resi Y Brahmani, menuturkan jika pihaknya tetap berkomitmen menjadikan Semarang sebagai kota terbaik di Indonesia dengan ducting yang akan membebaskan langit kota dari kesemrawutan kabel. 

“InsyaAllah tahap pertama ini, jika tidak ada halangan berarti akan selesai dalam 6 bulan," ungkap Resi.

Baca Juga: Positif COVID-19 dari Klaster Warung Makan Semarang, 1 Orang Meninggal

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya