32 Biksu Thudong Tiba di Batang Tak Merasakan Duka Jalan Dari Thailand
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batang, IDN Times - Sebanyak 32 biksu yang sedang menjalani ritual Thudong atau berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat Thailand menuju Candi Borobudur untuk merayakan Waisak tiba di Batang, Jumat (26/5/2023).
Baca Juga: Umat Budha Temui Ganjar, Sebut Akan ada Biksu Jalan Kaki Dari Thailand
1. Biksu yang melintas disambut antusias warga Batang
Para Biksu yang sedang menjalani ritual Thudong tersebut disambut oleh warga yang antusias menunggu kedatangan mereka.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan pihaknya sengaja menyambut para biksu yang tengah melintas di Batang dalam perjalan jalan kaki menuju Candi Borobudur.
"Tadi para biksu mengaku sangat senang sekali karena disambut meriah oleh masyarakat saat melintas di wilayah Kabupaten Batang. Selain itu, kami juga menjamu para biksu dengan memberikan makan pagi dengan hidangan khas daerah ini," katanya.
2. Didoakan rombongan biksu dapat kelancaran selama perjalanan
Editor’s picks
Selama di Batang para biksu ini singgah di tiga lokasi yaitu rumah dinas bupati, kemudian istirahat di Desa Simbang Desa, dan Banyuputih untuk istirahat semalam.
"Kami mendoakan rombongan biksu ini diberi kelancaran selama perjalanan dan selamat sampai ke Candi Borobudur sesuai jadwal yang sudah direncanakan," kata Lani Dwi Rejeki.
Ritual Thuddong yang diinisiasi oleh biksu asal Indonesia yakni Bhante Kantadhammo atau yang akrab disapa Bhante Wawan mengatakan 32 biksu asal Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia direncanakan tiba di Candi Borobudur pada 2 Juni 2023.
3. Para biksu senang selama ritual jalan kaki masyarakat antusias menyambut mereka
32 biksu dari sejumlah negara itu mulai berjalan kaki dari Nakhon Si Thammarat Thailand mulai tanggal 23 Maret 2023, dan direncanakan sampai di Candi Borobudur tanggal 2 Juni 2023
Bhante Wawan Biksu asal Indonesia ini mengatakan puluhan biksu merasa senang selama menjalani ritual berjalan kaki karena masyarakat sangat antusias menyambut kehadiran mereka.
"Tidak ada duka. Duka itu hilang ketika ada suka, sukanya itu antusias masyarakat luar biasa. Tidak ada kendala selama perjalanan, bahkan sambutan masyarakat membuat perjalanannya semakin meriah," katanya.
Baca Juga: 32 Biksu Thudong Sudah Tiba di Brebes, Istirahat di Desa Losari