Ganjar Ingatkan Warga Jateng Agar Tak Nekat ke Jakarta 

Pemprov Jateng siapkan program pemberdayaan masyarakat

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat Jawa Tengah taat terhadap larangan untuk tidak pergi ke Jakarta pascalebaran. Larangan ke ibukota ini merupakan salah satu upaya guna memutus penyebaran COVID-19.

Ganjar mengatakan untuk masyarakat yang terlanjur mudik dari Jakarta ke wilayah Jateng untuk tak kembali lagi ibukota di masa pandemik COVID-19 seperti sekarang ini.

Baca Juga: Alasan Ganjar Pranowo Belum akan Terapkan New Normal di Jawa Tengah

1. DKI Jakarta episentrum penyebaran COVID-19

Ganjar Ingatkan Warga Jateng Agar Tak Nekat ke Jakarta ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Gubernur Jateng dua periode ini mengatakan jika nekat masuk ke dalam wilayah yang tengah dilanda berisiko tinggi untuk tertular.

"Jangan ke Jakarta, 'wong' sudah dikasih tahu kok, kecuali mereka yang bekerjanya di kantoran, pasti pulangnya kemarin pakai izin," katanya di Semarang, Selasa.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu balik ke Jakarta, apalagi ibu kota negara Indonesia itu merupakan salah satu episentrum penyebaran COVID-19.

"Ketika di suatu tempat terjadi wabah, janganlah kamu mendekati daerah wabah itu. Itu saja rumusnya, yang nekat, ya anda akan mendapatkan kondisi yang tidak nyaman," ujarnya.

2. Siapkan program pemberdayaan masyarakat yang terdampak pandemik

Ganjar Ingatkan Warga Jateng Agar Tak Nekat ke Jakarta IDN Times/ Muchammad

Ganjar meminta masyarakat yang sudah telanjur mudik untuk tetap tinggal di Jawa Tengah karena sudah disiapkan program pemberdayaan bagi masyarakat terdampak pandemik COVID-19.

"Mereka yang tidak bisa bekerja akan diberikan pelatihan, modal usaha hingga pemasaran sesuai potensi masing-masing," katanya.

Ganjar bahkan sudah bekerja sama dengan sejumlah penyedia perdagangan elektronik nasional untuk menyukseskan program itu.

"Lebih baik sekarang yang sudah telanjur mudik, tetap di daerah saja. Toh kemarin meski dilarang, anda juga bolos dan nekat. Saya ingatkan hati-hati, jangan nekat (kembali ke Jakarta, red)," ujarnya.

3. Kebocoran pemudik masuk wilayah Jateng diperkirakan mencapai 600 ribu orang

Ganjar Ingatkan Warga Jateng Agar Tak Nekat ke Jakarta IDN Times/Istimewa

Sebagai informasi, meski pemerintah melarang mudik, banyak warga Jawa Tengah yang bekerja di Jakarta maupun kota besar lain seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi nekat untuk mudik dengan menggunakan berbagai cara.

Ganjar bahkan menyebut kebocoran pemudik sudah terjadi cukup banyak yakni lebih dari 600.000 warga Jateng yang ada di Jabodetabek nekat mudik ke kampung halaman masing-masing pada Lebaran 2020.

Baca Juga: Seperti Ini Skenario Penerapan New Normal Corona di Jawa Tengah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya