Penelitian Mahasiswa Unsoed, Ekstrak Daun Kersen Turunkan Gula Darah

Kembangkan obat effervescent

IDN Times, Banyumas - Sejumlah mahasiswa jurusan Kimia Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) berhasil mengembangkan obat effervescent yang berfungsi sebagai stabilisator kadar gula darah dari ekstrak daun kersen.

Mereka masuk dalam tim program kreativitas mahasiswa Unsoed yang diketuai oleh Chintya Anne Listyawan dan anggota tim Reski Marhadi, Sanifha Hana Pradesya, Bthari Lintang Safira dan Uti Alya Manzilah.

Baca Juga: Fenomena Tanah Bergerak di Purbalingga, Ini Penjelasan Pakar Unsoed

1. Daun kersen efektif turunkan kadar gula darah dan perbaiki sel beta pankreas

Penelitian Mahasiswa Unsoed, Ekstrak Daun Kersen Turunkan Gula Darahpexels.com/Ibrahim Hasa

Menurut Anne, Rabu (4/10/2023), tim ini juga mendapat dukungan dari Dr Puji Lestari sebagai pembimbing guna membuat formulasi ekstrak daun kersen yang dibuat dalam bentuk tablet effervescent.

Dijelaskan kandungan flavonoid di dalam daun kersen memiliki efektivitas yang sangat baik dalam penurunan kadar gula darah dan memperbaiki sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin kembali.

Selain itu, inovasi sediaan dalam bentuk tablet effervescent dapat meningkatkan kepatuhan dalam meminum obat yang merupakan indikator utama dalam proses penurunan kadar gula darah.

2. Salah satu upaya menekan angka diabetes di Indonesia

Penelitian Mahasiswa Unsoed, Ekstrak Daun Kersen Turunkan Gula DarahSejumlah mahasiswa kimia Unsoed sedang mengembangkan inovasi obat Effervescent sebagai stabilisator kadar gula darah dari ekstrak daun kersen, Rabu (4/10/2023).(IDN Times/Sutrisno)

Proses penelitian meliputi beberapa tahap, seperti preparasi daun kersen kemudian ekstraksi daun kersen hingga pembuatan tablet effervescent ekstrak daun kersen dan uji in vivo pada hewan uji mencit.

“Setelah memasuki hari ke-7, mencit yang tidak diberi larutan tablet effervescent memilki kadar gula darah yang terus meningkat, sementara mencit yang diberi larutan tablet effervescent mengalami penurunan,”Ujar Chintya Anne

Menurutnya pencapaian para mahasiswa Unsoed ini tidak hanya sebagai prestasi akademik, tetapi juga merupakan bentuk upaya menekan angka penderita diabetes di Indonesia.

Dengan kerja keras, dedikasi, dan inovasi seperti ini, diharapkan pada tahun 2045 prevelensi angka penderita diabetes terus menurun.

Seperti diketahui, Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah akibat kerusakan sekresi insulin dan kerja insulin.

3. Diabetes penyebab kematian terbesar di dunia

Penelitian Mahasiswa Unsoed, Ekstrak Daun Kersen Turunkan Gula DarahInfografis Penyakit Diabetes Melitus (IDN Times/Mardya Shakti)

Diabetes menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Diabetes Mellitus tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi dapat juga terjadi pada anak-anak dan remaja.

Data yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari 2023 dibanding 2010 dan diperkirakan akan meningkat menjadi 16,7 juta pasien pada tahun 2045.

Jenis Diabetes Mellitus yang sering terjadi pada anak-anak adalah tipe-1, yakni terjadinya defisiensi insulin absolut akibat kerusakan sel kelenjar pankreas oleh proses autoimun.

Diabetes melitus tipe 1 merupakan penyakit kronik sehingga kepatuhan minum obat perlu diperhatikan. Kepatuhan meminum obat berperan penting dalam menjaga kadar glukosa darah dalam rentang normal.

Baca Juga: Unsoed Pakai Teknologi Panel Surya Atasi Kekeringan Lahan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya