Maizura dan Omara Esteghlal Main di Jumpa, Web Series soal Lingkungan 

Ciamik! Produksi di Dieng, Banjarnegara

Semarang, IDN Times - Web series soal lingkungan berjudul Jumpa tayang eksklusif pada Minggu (13/3/2022) pada laman resmi Youtube #SiapDarling. Peluncuran web series bertujuan untuk menguatkan pesan tentang cinta lingkungan di situs-situs warisan sejarah.

1. Web series tayang setiap minggu sampai April 2022

Maizura dan Omara Esteghlal Main di Jumpa, Web Series soal Lingkungan Cuplikan adegan di web series Jumpa. (Dok. Djarum Foundation)

Serial pendek sebanyak empat episode ditayangkan setiap hari Minggu pada jam yang sama sampai 3 April 2022. Web series tersebut disutradarai oleh Andrew Kose dan diproduksi oleh Studio Antelope. 

Web series tersebut mengambil latar di beberapa Situs Cagar Budaya Dieng, di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Melalui serial yang dibintangi Maizura dan Omara Esteghlal itu, #SiapDarling ingin menggugah anak muda, terutama millennial dan generasi-Z Indonesia untuk bisa ikut berperan aktif dalam upaya-upaya pelestarian alam di mana pun mereka berada.

“Gerakan #SiapDarling meluncurkan program Candi Darling yaitu gerakan menanam pohon di situs-situs warisan sejarah Indonesia dan ditargetkan selesai 2025. Komunikasi kreatif sudah dimulai dengan web series Prince Darling sebanyak tiga episode dan saat ini Jumpa dalam empat episode. Langkah-langkah strategi komunikasi dalam platform digital diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif generasi muda (millennial) peduli terhadap lingkungan,” ujar Communication Director Djarum Foundation, Mutiara Asmara. 

Baca Juga: Candi Arjuna Dieng Jadi Lokasi Pengamatan Gerhana Bulan Total, Cek Waktunya

2. Ada ribuan relawan dari 270 kampus di Indonesia

Maizura dan Omara Esteghlal Main di Jumpa, Web Series soal Lingkungan Konferensi Pers dan Peluncuran Serial “Jumpa”: Kreativitas Generasi Muda Lestarikan Lingkungan dan Situs Sejarah Indonesia secara virtual, Kamis (10/3/2022) (Dok. Djarum Foundation)

Program Candi Darling melibatkan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka tergabung dalam komunitas Darling Squad. Program itu sudah berjalan sejak 2019.

“Hingga saat ini (Maret 2022), sudah ada 2.272 Darling Squad dari 171 kota dan 270 kampus seluruh Indonesia yang terdaftar sebagai sukarelawan untuk ikut menanam pohon bersama #SiapDarling. Aktivitas konservasi di warisan sejarah tetap diadaptasi secara daring melalui Candi Darling From Home,” kata Program Associate Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), Tania Anggriani Arbi, saat Konferensi Pers dan Peluncuran Serial “Jumpa”: Kreativitas Generasi Muda Lestarikan Lingkungan dan Situs Sejarah Indonesia secara virtual, Kamis (10/3/2022).

3. Bibit didatangkan dari Kudus

Maizura dan Omara Esteghlal Main di Jumpa, Web Series soal Lingkungan Ilustrasi Program Candi Darling. (Dok. Djarum Foundation)

Melalui gerakan #SiapDarling, mereka akan menanam lebih dari 5.600 bibit semak berbunga dan pohon--seperti cemara pua dan kemuning--di Kawasan Candi Dieng. Seperti di Candi Arjuna, Candi Gatotkaca, Candi Darmacala, Candi Setyaki, dan Candi Bima.

Seluruh bibit dan pohon tersebut berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman di Kabupaten Kudus.

#SiapDarling adalah akronim (singkatan) dari Siap Sadar Lingkungan. Sejak 2018, gerakan dari BLDF tersebut aktif membagikan berbagai konten informatif seputar lingkungan dan aksi nyata dalam melestarikan bumi melalui platform media sosial.

4. Millennial dan Gen-Z bisa lebih peduli lingkungan

Maizura dan Omara Esteghlal Main di Jumpa, Web Series soal Lingkungan Ilustrasi candi di kawasan Dieng, Banjarnegara. (Dok. Djarum Foundation)

Kepala Kelompok Kerja Pengembangan, Pemanfaatan, dan Publikasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, Wahyu Kristanto menyambut baik aksi penanaman pohon sekaligus menjaga peninggalan sejarah seperti candi oleh para millennial dan generasi-Z tersebut. Inisiatif tersebut perlu untuk terus digalakkan, utamanya dengan merangkul kalangan generasi muda.

“Pesona warisan sejarah kadang harus bersaing ketat dengan objek-objek wisata lainnya. Gerakan seperti Candi Darling menjadi penting, karena tidak hanya mengajak anak muda agar lebih peduli dengan lingkungan, tetapi juga memberikan informasi yang positif mengenai warisan sejarah dan bagaimana kita bisa ikut andil dalam merawatnya,” aku Wahyu.

Baca Juga: 10 Tempat Penginapan di Bukit Sikunir Dieng Wonosobo, Mulai 100 Ribuan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya