Megawati Maju Pilpres 2024? Pengamat: Tidak Bagus untuk Demokrasi

Jika terjadi, kader dan fungsionaris PDIP akan tegak lurus

Semarang, IDN Times - Santer kabar Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri akan maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Wacana itu muncul di tengah spekulasi siapa yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) oleh PDIP.

1. Soliditas terjaga tidak ada lagi silang pendapat

Megawati Maju Pilpres 2024? Pengamat: Tidak Bagus untuk DemokrasiPresiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Dengan majunya Megawati, soliditas partai diklaim bisa terjaga dan silang pendapat di tubuh di partai berlambang banteng moncong putih itu akan selesai karena semuanya--baik pengurus, kader, dan simpatisan PDIP--akan tegak lurus mendukungnya.

Pengamat politik dan pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Teguh Yuwono berpendapat bahwa Pilpres 2024 bukan lagi waktunya Megawati turun gunung, apalagi sampai maju sebagai calon presiden.

“Saya kira jika Bu Mega maju Pilpres 2024 akan disayangkan banyak orang, terutama para pemilih dan generasi muda. Karena ia tokoh bangsa, Ibu Bangsa. Saya kira sudah tidak waktunya lagi (Megawati) untuk turun di Pilpres 2024,” katanya di Semarang, (27/12/2022).

Baca Juga: Ketua DPC PDIP Solo Dukung Gibran Maju Jateng 1

2. Bisa menurunkan kewibawaan Megawati

Megawati Maju Pilpres 2024? Pengamat: Tidak Bagus untuk DemokrasiIrfan Anshori/ANTARA FOTO

Menurut Teguh, selain sudah tidak tepat waktunya, terjunnya Megawat di ajang Pilpres 2024 bakal menurunkan kewibawaannya sebagai Ibu Bangsa, sekaligus karirnya sebagai Presiden Republik Indonesia (RI) ke-5.

Meski demikian, ia menyebutkan, majunya Megawati dalam bursa capres Pemilu 2024, besar kemungkinan karena suatu sebab.

''Saya melihat kalau Bu Mega sampai maju, mungkin karena suasana yang mentok di PDIP. Karena bisa jadi persaingan antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo yang begitu ketat. Saya kira (kalau Megawati maju di Pilpres 2024) tidak bagus untuk regenerasi dan demokrasi ke depan,'' jelasnya.

3. Tidak baik untuk regenerasi partai

Megawati Maju Pilpres 2024? Pengamat: Tidak Bagus untuk DemokrasiIDN Times/Margith Juita Damanik

Teguh tidak menafikan, fenomena majunya Megawati di ajang Pilpres 2024 beriringan dengan tren kemunculan pemimpin senior di beberapa negara. Seperti di Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Malaysia.

Sebaliknya, ia justru mengkhawatirkan jika kondisi tersebut terjadi di Indonesia karena bisa berdampak kurang baik terhadap regenerasi dan demokrasi Tanah Air.

“Kalau (Megawati maju Pilpres 2024) terjadi, akan muncul pernyataan-pernyataan yang kurang pas. Orang akan berkata, kalau begitu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa maju lagi, Amien Rais maju lagi dong, jadi tokoh-tokoh senior muncul ke permukaan lagi. Sementara setelah kepemimpinan Jokowi, banyak tokoh-tokoh muda. Ada Ridwan Kamil, ada Puan Maharani, ada Ganjar Pranowo. Tinggal bagaimana sekarang mendinamisasi proses-proses itu sehingga mengerucut pada tokoh-tokoh yang memang diharapkan masyarakat berdasarkan survei dan kecenderungan di dalam partai politik,” ujarnya.

4. Kader PDIP akan tetap tegak lurus

Megawati Maju Pilpres 2024? Pengamat: Tidak Bagus untuk DemokrasiKetua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (dok. PDIP)

Teguh berharap, dinamika PDIP sebagai partai yang bisa mengusung sendiri capres dan cawapres bisa dikelola dengan baik, sehingga penjaringan calon dapat mengerucut pada satu nama yang sudah disepakati bersama.

“Selama belum ada keputusan (siapa capres PDIP), spekulasi akan terus ada,” akunya.

Terpisah, menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto mengatakan, wacana majunya Megawati di Pilpres 2024 tidak bisa diatur-atur dan dilarang. Menurutnya, jika memang terjadi, seluruh kader dan fungsionaris PDIP bersikap tegak lurus pada keputusan ketua umum.

“Bagi kami para kader dan fungsionaris, sesuai keputusan Kongres PDIP tentang siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres PDIP adalah hak prerogatif Ketua Umum (Megawati),” ucapnya yang akrab disapa Bambang Pacul itu dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (27/12/2022).

Baca Juga: Resesi 2023 dan Pemilu 2024, Ketua PDIP Jateng Minta Wakil Rakyat Peka

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya