Pesinden Grobogan Rela Cari Rumput Tebon untuk Hidup saat COVID-19

Ditengah kondisi sulit harus menghidupi 2 anak dan sang Ibu

Grobogan, IDN Times - Pekerja atau pelaku seni paling terdampak pandemik COVID-19. Sebab, pentas atau pertunjukan seni belum mendapatkan izin oleh otoritas kesehatan setempat untuk diadakan di tempat terbuka.

1. Bertahan hidup dengan menjual barang berharga

Pesinden Grobogan Rela Cari Rumput Tebon untuk Hidup saat COVID-19Ilustrasi sinten (instagram.com/elishaorcarus)

Salah satunya dialami Sukarti atau lebih dikenal Mbak Pungki, warga Dusun Tambakselo, Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Ia adalah pekerja seni sinden atau waranggono (tayub).

Sudah hampir 2 tahun ia tidak bekerja. Alhasil, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup, Sukarti terpaksa menjual sejumlah barang berharga miliknya.

Belum lama ini, ibu dua anak itu juga rela kucing-kucingan dengan Satgas COVID-19 saat harus pentas waranggono.

Baca Juga: Kades di Grobogan Sebut Acara Joget Dangdut Spontanitas Kebahagiaan

2. Ikhlas mencari rumput untuk ternak

Pesinden Grobogan Rela Cari Rumput Tebon untuk Hidup saat COVID-19Sukarti saat memberi makan ternak sapi di Grobogan (dok. Radio Republik Indonesia)

Situasi yang sulit tersebut membuat dirinya memutuskan untuk tidak bekerja. Ia pun mencari berbagai cara agar bisa bertahan hidup kala pandemik COVID-19.

Mencari rumput dan tebon kini untuk makan ternak sapi yang dimiliki tetangga, kini menjadi aktivitas barunya. Dengan upah yang jauh dibandingkan dengan pekerja seni, hal itu ikhlas dilakukan Sukarti.

“Yang penting saya dapat upah dari mencari rumput dan tebon, untuk bisa makan anak-anak dan ibunya yang saat ini menjadi tanggungannya. Yang penting halal,” tandas melansir Radio Republik Indonesia, Senin, (6/9/2021).

3. Pekerja seni siap terapkan prokes saat pertunjukan

Pesinden Grobogan Rela Cari Rumput Tebon untuk Hidup saat COVID-19ilustrasi mobilitas warga di tengah pandemi COVID-19 (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Ketika suntuk, ia tak malu bernyanyi gending Jawa bak bernyanyi dalam sebuah pementasan. Sukarti berharap wabah virus corona dapat mereda dan hilang sehingga ia bisa bekerja kembali sebagai sinden.

Terpisah, Kepala Forum Komunikasi Pegiat Seni (FORKAPI) Kabupaten Grobogan Hardono mengatakan, para pelaku seni siap menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya mendukung pemerintah memutus penyebaran COVID-19, jika memang sudah diizinkan untuk menggelar pertunjukan.

Seperti menerapkan 5M, menggunakan masker mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Baca Juga: Langgar HET, Apotek di Grobogan Jual Obat Rp17 Ribu Jadi Rp100 Ribu

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya