1.672 Ha Hutan Lindung di Jateng Terbakar, Ribuan Batang Jati Hangus

Selama kemarau kerugian karhutla capai Rp2,5 M

Semarang, IDN Times - Selama musim kemarau yang berkepanjangan tahun ini, sejumlah hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani ludes terbakar. 

Data yang didapat dari Perhutani Jawa Tengah menyebutkan, luasan lahan hutan yang terbakar mencapai 1.672 hektar.

 

1. Sudah ada 100 ribu lebih batang pohon yang ludes terbakar

1.672 Ha Hutan Lindung di Jateng Terbakar, Ribuan Batang Jati HangusIDN Times/Istimewa

Expert Perlindungan Hutan Perum Perhutani Regional Jawa Tengah, Weda Panji Hudaya menuturkan kebakaran yang melanda wilayahnya mayoritas menerjang pohon jati. Bahkan, pohon yang terbakar sejak Januari hingga akhir Oktober kemarin sudah 100.477 batang. Itu terdiri dari pepohonan lindung maupun produksi.

"Untuk sekarang kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah kami sudah ada 456 kejadian," katanya, saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).

Selama ini, katanya hutan lindung dan hutan produksi yang di kelola Perhutani seluas 636 ribu hektar. Dengan adanya kejadian kebakaran yang marak belakangan ini, luasan yang ludes terbakar sekitar 1.672 hektare.

Baca Juga: Kebakaran di Gunung Merbabu Meluas, Pendaki Asal Demak Sempat Hilang 

2. Ada pencari rumput yang sengaja membakar lahan

1.672 Ha Hutan Lindung di Jateng Terbakar, Ribuan Batang Jati HangusANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Ia menengarai karhutla yang marak saat kemarau lantaran disebabkan ulah manusia. Mulai sengaja membakar lahan untuk berburu hewan, membuka lahan dengan membakar semak belukar hingga mencari rumput untuk sapi atau kambing gembalaannya.

"Untuk yang mencari rumput ini, mereka membakar tumpukan tanaman kering di atas lahan, agar supaya nantinya bekas tanah yang terbakar itu tumbuh rumput," paparnya.

Baca Juga: LAPAN Deteksi 13 Hot Spot Karhutla di Jateng, Gunung Slamet Terbanyak

3. Kerugian selama karhutla di Jateng tembus Rp2,5 miliar

1.672 Ha Hutan Lindung di Jateng Terbakar, Ribuan Batang Jati Hangus

Dampak karhutla yang dirasakan saat ini telah menimbulkan kerugian yang cukup besar. Pihaknya mendata terdapat total kerugian Rp2,5 miliar akibat lahan Perhutani yang terbakar. 

Kerugian yang paling besar yakni ketika pohon yang terbakar baru bisa pulih kembali iga tahun hingga ratusan tahun mendatang. 

"Walau yang terbakar itu baru sebatas permukaannya saja, tapi banyak yang sudah gosong. Nah yang kondisi kayak gitu biasanya pulihnya lama. Ada pula yang mati. Tentunya ini sebuah kerugian yang tidak bisa diukur secara materi. Padahal kita sudah berupaya menerjunkan ribuan petugas dan dibantu warga buat menanggulangi karhutla di sejumlah gunung di Jawa Tengah," tandasnya.

Baca Juga: Titik Api di Jurang, Tim Pemadaman Karhutla Gunung Sumbing Kesulitan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya