BPOB Bidik 247 Juta Wisatawan Domestik, Hidupkan Paket Semarang-Karimunjawa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jepara, IDN Times - Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali paket wisata Semarang-Karimunjawa sebagai upaya meningkatkan geliat pariwisata setempat.
Baca Juga: Perjuangan Amer Bertahan Hidup di Laut Karimunjawa, 3 Hari Pegangan Jerigen
1. Rancang paket wisata untuk dipasarkan dua tahun
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan BPOB, Bisma Jatmika mengatakan pengaktifan paket wisata Semarang-Karimunjawa perlu dilakukan karena bertujuan untuk memasarkan program pariwisata selama dua tahun ke depan.
"Yang perlu kita lakukan yaitu bersinergi untuk menjalankan pariwisata di Semarang dan Karimunjawa termasuk bagaimana memasarkan paket wisata yang lebih tepat untuk dua tahun ke depan," ujarnya, saat ditemui usai kegiatan penyusunan strategi pemasaran kawasan Semarang-Karimunjawa, Kamis (6/7/2023).
2. Incar kunjungan 247 juta wisatawan domestik
Ia menjelaskan, potensi pergerakan wisatawan domestik perlu digarap lebih serius supaya mampu mendongkrak pergerakan pariwisata Jawa Tengah dan DIY.
Terlebih lagi, menurutnya grafik pergerakan wisatawan domestik mengalami lonjakan beberapa tahun sebelumnya. Jika tahun lalu terdapat 56 juta wisatawan domestik di Jawa Tengah dan DIY. Maka pihaknya menargetkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan domestik selama dua tahun sebanyak 247 juta jiwa.
"Jika sebelumnya pergerakan wisatawan domestik ada 56 juta di Jateng dan juga DIY. Setidaknya satu ataubdua tahun ke depan diharapkan menjadi 247 juta. Oleh karena itulah, ini perlu strategi dan produk lainnya yang dimatangkan. Supaya bisa dikelola dan memberi hasil yang maksimal," jelasnya.
3. BPOB susun strategi pemasaran yang tepat
Editor’s picks
Kendati demikian, diakuinya kendala yang ada saa ini pada aksesibilitas terutama transportasi umum dari maupun menuju Karimunjawa.
"Tantangannya tentu pada sektor transportasi. Namun kami tetap yakin industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Semarang maupun Karimunjawa dapat terus bangkit dan berkembang. Sehingga mampu berkontribusi bagi peningkatan ekonomi lokal maupun nasional," kata Bima.
Tidak berhenti di situ, strategi pemasaran yang tepat juga harus disusun. Hal ini sangat penting dilakukan. Agar dapat membantu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di wilayah koordinatif dan memulai aktivitas di wilayah otoritatif BPOB sendiri. Diharapkan nantinya dapat membantu meningkatkan lama tinggal wisatawan, belanja wisatawan dan pemerataan kunjungan wisatawan.
4. Rute penerbangan menuju Karimunjawa perlu dirintis
Setyo Irawan, Kabid Pemasaran Disbudpar Jateng tak menampik bahwa adanya status pandemik COVID-19 tiga tahun terakhir telah menyebabkan seluruh event dan industri penerbangan yang melayani Semarang-Karimunjawa menjadi vakum.
"Tapi untuk aksesibilitas di sana cukup bagus. Ada kapal Bahari Ekspres yang beroperasi sehari dua kali. Kemudian di Tanjung Emas ada kapal Pelni. Yang perlu dirintis kembali yaitu rute penerbangan dari Semarang menuju Karimunjawa, dari Bali menuju Karimunjawa atau dari Jakarta ke Karimunjawa," paparnya.
5. Bandara Dewadaru punya panjang landasan 1.400 meter
Lebih lanjut, ia menyebutkan sarana infrastruktur landasan pacu Bandara Dewadaru di Karimunjawa juga tergolong memadai. Bandara Dewadaru, katanya dengan panjang landasan 1.400 meter mampu digunakan mendarat bagi pesawat berkapasitas 72 penumpang.
"Mungkin nantinya event-event kita kerjasamakan lagi. Karena wisatawan tidak hanya ramai pas hari libur juga hari Senin kapal-kapal di Karimunjawa juga dipenuhi wisatawan," ungkapnya.
Baca Juga: Terdampar di Gosong Seloka Karimunjawa, Kapal Serasi IX Rusak Terumbu Karang