Bupati Klaten Akui Ada Surplus Beras 87.969 Ton Sejak Januari-Oktober
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Klaten, IDN Times - Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan dengan total luasan lahan 8.286 hektare, produksi beras di wilayahnya telah mencapai 51.353 ton gabah kering atau setara 31.839 ton beras.
"Adapun konsumsi beras ada 116.589 ton. Jadi mengalami surplus beras sebanyak 87.969 ton," kata Sri, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga: Wisata River Tubing di Sungai Pusur Klaten Bayarnya Bisa Pakai Sampah
1. Produksi beras di Klaten 204.558 ton
Saat mendampingi kunjungan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, ia menyampaikan produksi padi dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 367.465 ton.
Sedangkan produksi beras Januari sampai dengan Oktober 2023, sebanyak 204.558 ton.
2. Nama Sudjana sebut daerah lumbung padi tetap stabil
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana pun mengakui bahwa walaupun produksi padi secara komulatif mengalami penurunan, namun tidak berarti seluruh daerah lumbung padi juga mengalami penurunan produksi.
Setidaknya ada delapan daerah di Jawa Tengah yang produksi padinya tetap stabil. Beberapa di antaranya Sragen, Sukoharjo, Pemalang, Banyumas dan Klaten.
Editor’s picks
"Itu beberapa daerah yang Alhamdulillah dalam situasi El Nino, tapi malah menghasilkan ataupun bisa melaksanakan panen yang lebih baik," tuturnya.
3. Produksi padi keseluruhan di Jateng menyusut
Ia juga bilang siklus El Nino memang dirasakan dampaknya di sektor pertanian. Salah satu indikatornya adalah terjadinya penurunan produksi padi.
"Jadi produksi padi di Jawa Tengah , kalau kita perbandingkan produksi pada Oktober sampai Desember 2022 dibanding 2023 ini, mengalami penurunan sebesar 123.335 ton," kata Nana.
4. Nana Sudjana berharap November sudah masa tanam semua
Untuk upaya dilakukan Pemprov Jawa Tengah untuk memastikan pasokan pangan aman. Antara lain berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota agar produksi padi tetap bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
Program yang dilaksanakan mulai dari melayani peminjaman pompa air, pengadaan alat mesin pertanian, bantuan benih, dan asuransi pertanian.
"Kami pun terus melakukan koordinasi dengan BMKG. Kita berharap di bulan November ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga bisa mulai musim tanam," ujar Nana.
Baca Juga: Tahun Politik, Nana Sudjana Evaluasi Pj Bupati dan Wali Kota di Jateng