Coklit saat Pandemik, Petugas PPDP Semarang Sulit Tembus Perumahan Elit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menemui kendala tatkala menggelar pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilu untuk Pilwakot 2020. Hambatan yang kerap ditemui di lapangan yaitu banyaknya Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP) yang tidak dikenali warga lantaran kerap memakai masker.
"Awalnya itu ada kendala bahwa banyak PPDP yang sering tidak dikenali warga. Karena mereka kan harus pakai masker. Tapi setelah Pak RT datang, dijelasin tujuannya untuk pemutahiran data, akhirnya masalahnya jadi clear. Tidak ada satupun warga yang menolak saat dilakukan coklit," kata Henry Casandra Gultom, Ketua KPU Kota Semarang, Selasa (11/8/2020).
1. KPU Kota Semarang sudah selesaikan coklit 90-95 persen
Pihaknya menekankan bahwa sampai saat ini masih berupaya menuntaskan proses coklit di seluruh kelurahan dan 16 kecamatan.
Target penyelesaian coklit sendiri, katanya maksimal 30 Agustus. "Saat ini coklit yang kita lakukan sudah selesai 90-95 persen. Target kita harus rampung 30 Agustus untuk melakukan penyisiran data pemilih. Kemudian setelah itu baru masuk proses pencalonan yang jadwalnya pada 4-6 September," bebernya.
Baca Juga: Tahapan Coklit, Bawaslu Semarang Temukan 48 Pemilih Sudah Meninggal
2. Petugas KPU kesulitan saat mendatangi perumahan elit
Editor’s picks
Lebih lanjut, ia bilang saat menyambangi perumahan elit di Semarang, petugasnya juga mengalami kesulitan saat coklit.
"Kita sudah monitoring ke bawah lalu dilakukan supervisi juga setiap Sabtu Minggu. Tapi cukup sulit saat datang ke perumahan yang elit. Ada yang tidak bisa menemui warganya dan sebagainya. Akhirnya kita adakan mediasi dengan warga setempat," terangnya.
3. Data Coklit akan dijadikan bahan DPS. Prosesnya sampai Oktober
Ia menambahkan data coklit nantinya pada pertengahan September akan diuji sebagai bahan DPS. Mekanismenya yaitu data pemilih yang didapat saat coklit diunggah terlebih dulu di website. Lalu menunggu respon masyarakat, baru kemudian diperbaiki. Proses tersebut akan memakan waktu sampai Oktober.
"Yang sulit itu kan kalau orangnya lagi di luar kota. Terus di perumahan kebanyakan warganya tertutup," tandasnya.
Baca Juga: Ngeri! Status Zona Merah Corona Semarang Gak Ada Perubahan Sebulan Ini