Tahapan Coklit, Bawaslu Semarang Temukan 48 Pemilih Sudah Meninggal

KPU diminta perbaiki data pemilih

Semarang, IDN Times - Sebanyak 48 pemilih di Kota Semarang diketahui telah meninggal dunia. Temuan itu didapat tim Bawaslu setempat saat melakukan pengawasan terhadap proses pemutakhiran data dan daftar pemilih untuk ajang Pilwakot Semarang 2020.

Para pemilih yang dinyatakan sudah meninggal dunia itu tersebar di enam lokasi. Seperti di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Semarang Selatan dan Semarang Timur.

1. Bawaslu sebut ada NIK dan nomor KK yang tidak sinkron

Tahapan Coklit, Bawaslu Semarang Temukan 48 Pemilih Sudah MeninggalIlustrasi e-KTP. IDN Times/Asrhawi Muin

Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Semarang, Oky Pitoyo Leksono, mengungkapkan adanya temuan tersebut karena disebabkan di lapangan masih ada data NIK, Nomor KK dan nama warga yang tidak sinkron. 

"Salah satunya ada pemilih yang meninggal dunia. Selain itu, juga ada daftar pemilih yang pindah domisili," ujar Oky, Rabu (5/8/2020).

Baca Juga: Bawaslu Temukan Data Pemilih Pilkada Jateng Tidak Transparan

2. KPU diminta untuk perbaiki database pemilih Pilkada 2020

Tahapan Coklit, Bawaslu Semarang Temukan 48 Pemilih Sudah MeninggalKPU

Pihaknya mengaku saat ini telah berkoordinasi dengan ketua RT dan RW untuk melakukan validasi daftar pemilih pada masing-masing kampung di Semarang.

Seharusnya, katanya petugas KPU dan jajarannya lebih cermat dan teliti karena menyangkut hak konstitusional warga negara yang menyalurkan hak pilihnya pada 9 Desember 2020.

"Karena kami memberikan kesempatan perbaikan sampai mendekati pilkada dan secara berjenjang akan dilakukan ketika proses penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS), DPT dan perbaikan hingga benar-benar valid data pemilihnya," imbuhnya. 

3. Saat ini sudah ada 50 persen pemilih di Kota Semarang sudah melalui tahapan coklit

Tahapan Coklit, Bawaslu Semarang Temukan 48 Pemilih Sudah MeninggalKegiatan coklit di Kepulauan Sangkarrang Makassar, Selasa (28/7/2020). KPU Makassar

Sedangkan, menurut Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Semarang, Nining Susanti, selama pengawasan coklit, petugasnya sudah memberikan saran perbaikan terkait protokol kesehatan COVID-19 kepada petugas.

Surat imbauan telah diberikan sebanyak 3 kali. "Penggunaan alat pelindung diri (APD) terkait penggunaan kaos tangan sebanyak 950 kali yang semuanya telah dicantumkan dalam Form A hasil pengawasan secara berjenjang," terangnya.

Pihaknya mendapati data bahwa sampai tanggal 30 Juli kemarin, jumlah pemilih yang sudah dicoklit sebanyak 639.378 terdiri dari pemilih baru 9.036, TMS 48.472, pemilih sesuai 573.278, pemilih ubah data 8.592. 

Keseluruhan pemilih yang sudah dicoklit sebanyak 50% dari total jumlah pemilih dalam A.KWK 1.275.121 jumlah penduduk Kota Semarang.

Baca Juga: Waspada! Surabaya dan Semarang Punya Kasus Kematian COVID-19 Tertinggi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya