Dramatis! Duel Mbah Uban dan Ular Piton yang Teror Warga Semarang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kampung Gabahan, Semarang Tengah mendadak heboh siang itu. Tak lain karena perhatian warga tertuju pada aksi seorang petugas Damkar Kota Semarang yang berburu ular piton.
Piton yang bernama latin Pythonidae belakangan ini kerap meneror warga Gabahan. Tak tanggung-tanggung, piton yang meneror warga besarnya sepaha orang dewasa. Sedangkan tubuhnya panjangnya hampir dua meter.
Adalah Mbah Uban pada Selasa siang (18/10/2021) terlihat gelimpungan menangkap hewan predator tersebut.
Kedua tangannya cekatan menyingkirkan benda-benda yang menghalangi pandangannya. Sementara tubuhnya menyelinap karena berusaha menangkap ular piton yang berusaha kabur.
"Ular bersembunyi di puing-puing bangunan, saya ganggu terus biar keluar," akunya.
1. Mbah Uban memburu piton yang masuk ke rumah warga
Dari pengakuan warga, piton bermotif loreng cokelat kehitaman itu bikin takut mereka sejak dua hari terakhir. Warga pun mengaku keder saban melihat tubuh piton yang berukuran besar.
Damkar yang mendapat laporan dari warga langsung bergegas menyambangi Kampung Gabahan. Layaknya aksi Panji sang penakluk ular, Mbah Uban pun beraksi memburu piton yang menyelinap di rumah rumah warga.
Baca Juga: Asyik Mancing di Pleret, Warga Semarang Temukan Buaya Betina 80 Cm
2. Ada piton besar yang ditemukan di puing bangunan
Ia bersama rekannya juga menyisiri tiap sudut rumah warga. Namun berkali-kali tak membuahkan hasil. Kemudian ia yang dibekali insting yang tajam lalu jam 9 pagi tadi berusaha membersihkan dahan pohon yang berserakan.
Dan benar saja, piton berukuran besar muncul di puing bangunan. "Pas bersih-bersih dahan kita lihat ular piton muncul di sebuah rumah kosong. Ukurannya memang gede," kata pria bernama lengkap Masudi ini.
Editor’s picks
3. Piton yang masuk ke kampung karena kekurangan sumber pakan
Tahu kalau Mbah Uban sedang beraksi, warga Gabahan lantas menyorakinya. Warga memberi semangat agar Mbah Uban segera menangkap piton tersebut.
Ketika hendak ia tangkap, piton terlihat melawan dengan membuka mulutnya. Dengan sigap, Mbah Uban memegang bagian bawah kepala ular. setelah itu lekas menutup mulut ular menggunakan lakban.
"Sekarang ularnya masih kami rawat di rumah. Ular piton itu muncul di tengah pemukiman mungkin karena gak ada sumber makanan lagi," imbuhnya.
4. Personel Damkar ahli jinakan hewan buas
Trijoto Poejo Sakti, Kabid Operasional Damkar Semarang menyampaikan upaya evakuasi ular merupakan salah satu keahlian yang dimiliki personelnya.
"Kita memang ada kemampuan selain memadamkan kebakaran, juga mengevakuasi orang yang terkena bencana alam, mengevakuasi binatang yang kecemplung sungai dan juga menangkap ular yang mengganggu warga," tandasnya.
5. Banyak ular tangkapan Damkar yang dititipkan ke Bonbin Mangkang
Choirul Awaludin, Dirut Bonbin Mangkang mengaku ular tangkapan Damkar biasanya diserahkan kepada pihaknya untuk dititiprawatkan sementara waktu.
"Di bonbin paling banyak memang koleksi ular. Biasanya ular yang ditangkap oleh Damkar lalu ditaruh ke bonbin untuk dititiprawatkan. Tapi banyak juga yang mati karena sifat ular kalau sudah keluar dari sarangnya, berarti kesulitan mencari sumber pakan," ujarnya.
Baca Juga: Bonbin Mangkang Semarang Bakal Bangun RS Satwa, Butuh Dana Miliaran