Duh! Mayoritas Wisata Pantai Kebumen dan Cilacap Abaikan Standar Keamanan

Basarnas temukan aturan keamanan dikesampingkan pengelola

CIlacap, IDN Times - Badan SAR Nasional (Basarnas) menemukan sebagian besar obyek wisata air yang ada di Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap tidak memiliki standar keamanan yang memadai. 

Berdasarkan pendataan lapangan yang dilakukan personel Basarnas Cilacap, para pengelola obyek wisata yang bermunculan saat ini cenderung mengabaikan aturan keselamatan bagi para wisatawan. 

"Rata-rata untuk obyek wisata yang baru atau di wilayah pantai dan sungai, dia (pengelola) berani buka wisata tanpa pertimbangan perlengkapan alat pelindung dan tingkat keamanan buat pengunjung," kata Syaiful Anwar, Humas Basarnas Cilacap, saat dikontak IDN Times, Minggu (5/11/2023). 

Baca Juga: Wilayah Brebes, Cilacap dan Karimunjawa Rawan Bencana saat Pemilu 2024

1. Alat keamanan di pantai Cilacap dan Kebumen tidak lengkap

Duh! Mayoritas Wisata Pantai Kebumen dan Cilacap Abaikan Standar KeamananKantong mayat berisi jenazah Juweni dibawa tim SAR ke RSUD Cilacap. (Dok Humas Basarnas Cilacap)

Lebih lanjut, ia menyatakan semestinya masing-masing pengelola tempat wisata harus berbenah dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) bagi wisatawan. Sebab, kondisi wisata pantai yang ada saat ini tidak dilengkapi papan informasi kedalaman perairan, tidak ada alat apung serya tidak memiliki tali lontar dan pelampung bagi wisatawan. 

"Selama ini belum lengkap. Biasanya wisata pantai di Kebumen dan Cilacap belum semuanya dipasangi papan imbauan bagi wisatawan, tidak ada papan info soal kedalaman laut, alat apung ring boy yang warnanya oranye, pelampung, tali lontar. Pengelolanya juga belum punya perahu karet sama sekali. Tetapi kayak kita di Basarnas punya, Polair, Lanal juga sudah ada. Cuman yang jadi masalah setiap momen hari libur gak ada permintaan dari pengelola wisatanya untuk dibantu menyediakan perahu karet. Padahal sarana itu kan penting buat keselamatan para wisatawan," tuturnya. 

2. Minimal ada petugas yang bersiaga penuh di pantai

Duh! Mayoritas Wisata Pantai Kebumen dan Cilacap Abaikan Standar KeamananPersonel SAR Cilacap mengevakuasi jenazah Mbah Susi di tebing yang longsor. (Dok Humas Basarnas Cilacap)

Dirinya menyarankan supaya pemkab Cilacap dan Pemkab Kebumen lebih jeli mengkaji peraturan pembukaan wisata baru di wilayahnya. 

Selain keselamatan bagi wisatawan lebih penting, setiap tempat wisata pantai juga perlu dilengkapi alat pelindung diri yang memadai.

"Ya minimal petugas keamanannya harus disiagakan nonstop 24 jam. Biar kalau ada masalah pada pengunjung bisa langsung diatasi. Terus sumber daya manusianya juga dilengkapi," bebernya. 

3. Kecelakaan wisatawan di pantai selatan meningkat

Duh! Mayoritas Wisata Pantai Kebumen dan Cilacap Abaikan Standar KeamananTim SAR gabungan naik perahu karet untuk melacak tubuh Kasimun di sekitar Teluk Penyu Cilacap. (IDN Times/Humas Basarnas Cilacap)

Berdasarkan keterangan pihak BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, ketinggian ombak pantai selatan mencapai 4-6 meter. Pihak BMKG menyatakan ombak pantai selatan yang muncul saat ini termasuk kategori tinggi. 

Selama Januari-Oktober 2023 jumlah korban tenggelam di pantai dan sungai mengalami peningkatan yakni lima kejadian ketimbang kondisi tahun kemarin yang jarang terjadi. 

 

Ipul mengimbau kepada para wisatawan sebaiknya jangan bermain air di pantai selama gelombang laut selatan masih tinggi. 

"Karena selama ini juga tidak tahu dimana saja area batas amannya, maka disarankan kalau mandi di pantai harus dengan pengawasan tim SAR, jangan ke tengah. Kalau semakin maju ke tengah dampaknya malah fatal," tuturnya. 

Baca Juga: 2 Orang Hilang di Kebumen, Digulung Ombak Pantai Selatan 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya