Januari 2020, 3 Warga Jateng Tewas Terseret Banjir dan Puting Beliung

Warga diminta waspadai cuaca ekstrem

Semarang, IDN Times - Puluhan rumah di sejumlah daerah Jawa Tengah mengalami kerusakan cukup berat akibat diterjang bencana banjir selama Januari 2020. Saat ini terdapat 49 rumah rusak berat akibat dilanda banjir bandang.

1. Banjir Bandang melanda empat daerah

Januari 2020, 3 Warga Jateng Tewas Terseret Banjir dan Puting Beliung(IDN Times/Muchammad Haikal)

Kepala BPBD Jawa Tengah, Sudaryanto mengungkapkan kerugian yang diderita warga akibat bencana tersebut mencapai Rp16.852.418. "Selain itu, ada juga rumah yang rusak ringan 52 unit dan rusak sedang 53 unit," kata Sudaryanto, Rabu (22/1).

Ia mengaku banjir bandang terjadi di empat daerah. Yakni Grobogan, Kendal, Pati, hingga Brebes.

Baca Juga: Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah dan Lahan Pertanian di Dukuhseti

2. BPBD mencatat ada 163 bencana longsor di beberapa daerah

Januari 2020, 3 Warga Jateng Tewas Terseret Banjir dan Puting BeliungIlustrasi bencana tanah longsor. IDN Times/Khaerul Anwar

Pihaknya bilang bahwa ada banyak wilayah yang dilanda tanah longsor. Kondisi paling rawan saat ini berada di Banjarnegara. Lebih jauh lagi, ia menyampaikan saat ini terdapat 163 bencana tanah longsor yang melanda beberapa daerah. 

Di samping itu, 91 bencana angin kencang atau puting beliung, 52 bencana banjir, dan 16 bencana kebakaran.

3. Ada dua orang tewas terseret banjir dan satu tewas akibat terkena imbas puting beliung

Januari 2020, 3 Warga Jateng Tewas Terseret Banjir dan Puting BeliungIlustrasi angin kencang. IDN Times/Sukma Sakti

Ia mencatat total sampai sekarang ada 322 bencana yang melanda wilayahnya. Jumlah kerugian yang diderita warga mencapai Rp18.158.868.

Lebih lanjut, menurutnya bencana hidrometeorologi yang muncul di Jateng telah membuat korban jiwa. Setidaknya ada dua orang tewas akibat terseret banjir bandang dan satu tewas akibat diterjang puting beliung. 

"Kita minta warga mewaspadai cuaca ekstrem yang berubah setiap waktu. Apalagi BMKG mengeluarkan peringatan dini kalau cuaca ekstrem masih akan terjadi sampai 31 Maret nanti. Sebaiknya kita menyiapkan segala mitigasi bencana untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk," pungkasnya.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang, Resepsi Pernikahan di Kebumen Bubar

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya