Musim Kemarau, Puluhan Kebakaran Lahan Terjadi di Semarang

Didominasi kebakaran ilalang

Semarang, IDN Times - Musim kemarau yang berkepanjangan telah memicu rentetan kejadian kebakaran lahan di Semarang. Selama dua bulan terakhir saja, tak kurang 80 kejadian kebakaran lahan merebak di sejumlah kecamatan.

1. Kebakaran ilalang bisa merembet ke bangunan rumah warga

Musim Kemarau, Puluhan Kebakaran Lahan Terjadi di SemarangIDN Times/Rangga Erfizal

Kepala Bidang Operasional dan Penyelamatan, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti mengungkapkan, selama Juni kemarin terdapat 42 kebakaran ilalang di 16 kecamatan. Sedangkan dari awal Juli sampai hari ini, Kamis (25/7), kebakaran yang muncul telah mencapai 38 kejadian.

"Tetapi kasusnya bisa bertambah lagi mengingat saat ini masuk kemarau yang panjang sampai akhir Agustus. Karena banyak ilalang yang terbakar, maka bila kejadian ini dibiarkan terus, tidak menutup kemungkinan bisa merambat ke areal bangunan rumah penduduk," kata Trijoto kepada wartawan di kantor Damkar Jalan Madukoro, Semarang Barat.

Kasus lain yang muncul, ujarnya itu kebakaran kios, crane peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, gudang ban vulkanisir serta beberapa kebakaran yang melanda rumah warga.

Baca Juga: Bersalah atas Kebakaran Hutan, Menteri Siti: Justru Jokowi yang Benahi

2. Instalasi listrik yang buruk juga menyebabkan kebakaran rumah. Kejadiannya merata di semua kecamatan

Musim Kemarau, Puluhan Kebakaran Lahan Terjadi di SemarangIDN Times/Fariz Fardianto

Ia mensinyalir peralatan kabel listrik yang kurang memadai menyebabkan korsleting listrik. "Bahannya biasanya enggak bagus. Penataan listriknya buruk. Misal kabel listriknya dipasang untuk mengaliri 20 amper. Ternyata hanya bisa dialiri 5 amper. Itu penyebab yang sering terjadi di semua kebakaran di gedung maupun rumah warga," ungkapnya.

Baca Juga: Kemarau Panjang, Suhu di Semarang Diperkirakan Tembus 38 Derajat

3. Risiko kebakaran di Semarang terbilang tinggi

Musim Kemarau, Puluhan Kebakaran Lahan Terjadi di SemarangIDN Times/Fariz Fardianto

Saat ini kebakaran muncul merata di sejumlah wilayah mulai Kelurahan Meteseh Tembalang, Gunungpati dan Mijen. Meski begitu, sejauh ini pihaknya memastikan belum ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

"Setahun kemarin kejadian kebakaran mencapai 400 kali, ini artinya rata-rata dalam sehari tentunya muncul lebih dari sekali kebakaran. Untuk tahun ini mulai periode Januari hingga Juli malah sudah ada 200 kebakaran. Dan ini potensinya cukup tinggi. Pasti ada kenaikan dua kali lipat. Apalagi saat ini muncul kemarau yang berkepanjangan sampai akhir tahun," pungkasnya.

Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, Waduk Berubah menjadi Daratan  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya