Nana Sudjana Yakin Stunting Turun 14 Persen, Andalkan Jateng Nginceng Wong Meteng
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah optimistis angka stunting mengalami penurunan pada 2023. Sebab, upaya penurunan itu dilakukan secara intensif.
Rencananya, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan mengumumkan hasil kinerja penurunan angka stunting di akhir Desember 2023 ini.
“Pada tahun 2022, posisinya di angka 20,8 persen. Untuk tahun 2023 belum diumumkan. Nanti kita menunggu sekitar akhir Desember. Tapi kami yakin bahwa di tahun 2023 ini akan ada penurunan," kata Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana disela acara Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Jateng di Hotel Novotel Semarang, Senin (4/12/2023).
Baca Juga: Masih Ada Kekerasan Perempuan dan Anak, Nana Sudjana: Tegakan Aturan!
1. Nana Sudjana klaim BKKBN Jateng lakukan evaluasi
Nana mengaku berkomitmen akan menurunkan stunting di angka 14 persen sebagaimana yang diharapkan pemerintah pusat.
Untuk mencapai target itu, berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemprov Jateng. Antara lain, kampanye Jokawin Bocah, pemberian pil tambah darah, gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, penyediaan jamban sehat, dan kolaborasi dengan kabupaten/kota, terkait penguatan perencanaan anggaran.
"Makanya hampir setiap satu bulan sekali, dari BKKBN Jateng, terus melakukan langkah-langkah evaluasi," kata Nana.
2. Butuh kolaborasi dari semua pihak
Salah satu kunci keberhasilan penurunan stunting, menurut Nana, adalah pengawalan dan koordinasi dari tingkat pusat hingga desa.
Proses ini juga membutuhkan kolaborasi dari semua pihak, agar angka stunting turun menggembirakan.
3. BKKBN apresiasi kerja Pemprov Jateng
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengapresiasi kerja keras Provinsi Jateng dalam menurunkan angka stunting.
Kinerja itu salah satunya tercermin dari realisasi serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang tinggi. Untuk serapan fisik sudah mencapai 91,7 persen. Sementara untuk non fisik serapannya 75 persen.
Baca Juga: Percepat Penurunan, Balita Stunting Semarang Diberi Nasi Lele dan Arem-arem