2. Butuh anggaran sangat besar untuk pindahkan Balaikota Semarang

Keramaian pembeli dan pejual di Pasar Ace (dok. pribadi)

Ia pun mendukung penuh adanya pemindahan Balaikota Semarang ke Mijen. Selain mampu meningkatkan konektivitas untuk aksesibilitas yang baru, pemindahan Balaikota pada masa mendatang juga bisa memberikan ruang produksi bagi masyarakat Semarang. 

Meski begitu, Iswar mengaku saat ini Pemkot Semarang membutuhkan kucuran anggaran yang besar untuk merealisasikan pemindahan Balaikota ke Mijen. Apalagi idealnya sebuah kantor pemerintah harus gampang dijangkau oleh semua masyarakat. 

"Itu baru perencanaan makro untuk pindahan Balaikota ke sana. Tetapi RTRW-nya sudah ada untuk lokasi tepatnya kantor pemerintah daerah. Untuk nilai investasinya masih digodok. Ya kita cari anggaran dulu. Soalnya butuh dana yang cukup, karena nilainya sangat besar," ujar Iswar. 

3. Perlu bikin jalan lingkar yang terkoneksi ke Mijen

Ilustrasi Jalan Lingkar Yogyakarta (commons.wikimedia.com/Firzafp)

Di samping itu, sebelum memindahkan Balaikota, pihaknya perlu mencari alokasi dana triliunan rupiah guna membangun jalan lingkar yang bisa terkoneksi antara wilayah Semarang bagian bawah dan Kecamatan Mijen di Semarang atas. 

Dilihat dari APBD Kota Semarang saat ini, Iswar menegaskan belum sanggup untuk membangun sebuah jalan lingkar menuju Mijen. 

"Kalau pindah Mijen, kalau bisa kantor pemerintah harus mudah dijangkau masyarakat, maka perlu dibuat jalan lingkar karena saat ini belum ada. Nah, adanya jalan lingkar ini bisa mempermudah akses warga ke Mijen. Dan tahapan pembuatanjalan lingkar baru sebatas perencanaan. Bisa diambilkan dari APBD, APBN atau dari proyek jalan tol. Karena alokasi keuangan kita belum mampu. Triliunan untuk proyek jalan lingkar," paparnya.  

4. Mijen layak jadi lokasi Balaikota Semarang

Kahono bekerja sebagai tukang pemetik durian saat masa panen raya buah durian di Mijen Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Semarang, Widoyono kepada IDN Times memastikan Mijen sangat layak dijadikan tempat pemindahan Balaikota Semarang. Pemindahan perlu direalisasikan supaya bisa memecah keramaian masyarakat.

"Kalau dilihat RTRW selama penuhi syarat ya silahkan. Di Mijen saya rasa peta tata ruangnya sangat layak. Untuk memecah keramaian dan pengembangan perekonomian. Tidak hanya terpusat di pusat kota," jelasnya. 

5. Apindo: Mijen cocok buat pemukiman dan industri ringan

(Ilustrasi rumah subsidi) ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Ketua Apindo Jateng Frans Kongi menyambut baik adanya pemindahan Balaikota Semarang ke Mijen. Kepada IDN Times, ia berkata bahwa kawasan Gunungpati dan terutama Mijen menajdi daerah yang potensial untuk strategi pengembangan perkotaan. 

"Kawasan yang arah Mijen itu potensinya untuk pemukiman dan industri ringan. Karena aktivitas di pusat kota sudah terlalu padat. Itu daerah potensi yang dari dulu sudah disiapkan untuk wilayah pengembangan industri," tambahnya.

6. Apindo beri saran ke Pemkot Semarang

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Apindo sendiri belum berancang-ancang untuk menarik investor ke Mijen. Tetapi Frans menyarankan kepada Pemkot untuk mengembangkan Mijen sebagai pusat perguruan tinggi, wilayah pemukiman dan industri UMKM. 

"Mungkin untuk industri UMKM, manufaktur juga oke. Saya pikir itu akan dikembangkan untuk pemukiman, pendidikan tinggi bisa lebih tepat. Kalau buat industri berat tidak ya," tutupnya. 

Baca Juga: Dilanda Cuaca Ekstrem, Rasa Manis Durian Lokal Semarang Berkurang Drastis