Pemkot Semarang Fokus Perbaiki 7 Kawasan Kumuh, Dana Tembus Rp1,5 T

Kawasan miskin selalu identik dengan langganan banjir

Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan, tahun 2022 mengoptimalkan perbaikan tujuh wilayah kumuh agar dapat mengurangi angka kemiskinan yang ada di Ibu Kota Jateng. Perbaikan difokuskan pada sarana infrastruktur perkampungan yang terendam banjir, pembuatan tanggul laut sampai membenahi saluran drainase di sejumlah kelurahan. 

1. Bapeda anggarkan Rp1,5 triliun untuk kurangi kemiskinan

Pemkot Semarang Fokus Perbaiki 7 Kawasan Kumuh, Dana Tembus Rp1,5 TIlustrasi dampak pandemik COVID-19 di negara miskin (Instagram/WorldBank)

Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Semarang, Budi Prakosa mengatakan, total dana APBD yang dimiliki Kota Semarang tahun ini mencapai Rp5 triliun. 

Dengan jumlah sebanyak itu, sekitar 20 persen digunakan untuk penanggulangan banjir dan kemiskinan atau sekitar Rp1,5 triliun. Sedangkan sisanya sekitar 30 persen dimanfaatkan untuk mengembangkan sarana dan prasarana di wilayah perbatasan yang letaknya di daerah Semarang atas. 

"Sekitar 20 persen anggaran APBD atau sebesar Rp1,5 triliun akan dipakai untuk penanggulangan kemiskinan. Kalau pemerintah pusat kan saat ini lagi serius menangani masalah kemiskinan ekstrem, tetapi di wilayah kita gak ada kategori kemiskinan ekstrem," kata Budi ketika berbincang dengan IDN Times, Sabtu (15/10/2022).

Baca Juga: Sungai Bringin Meluap, 351 Rumah di Mangkang Semarang Terendam Banjir 

2. Kawasan miskin bersinggungan dengan masalah banjir

Pemkot Semarang Fokus Perbaiki 7 Kawasan Kumuh, Dana Tembus Rp1,5 TIlustrasi banjir. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ia menuturkan kawasan penduduk miskin di Semarang tersebar di tujuh kelurahan. Masing-masing yaitu Kelurahan Tanjung Emas, Kelurahan Tandang, Kelurahan Kemijen, Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Rejosari, Kelurahan Muktiharjo Kidul serta Kelurahan Jomblang. 

Lebih lanjut, Budi bilang mayoritas kawasan miskin berasa di daerah Semarang bawah mengingat kondisi topografisnya yang berada di lokasi drainase yang buruk. 

"Rata-rata wilayah yang masuk kategori miskin ini emang di kawasan Semarang bawah. Jadi persoalan yang dihadapi warga di sana kan seringnya masalah lingkungan. Karena ada banyak genangan banjir, jadinya perputaran perekonomian dan aktivitas warganya menjadi terganggu. Makanya, area kampung yang kumuh di tujuh kelurahan jadi fokus kita untuk membenahi segala persoalan. Dana APBD akan dipakai untuk memperbaiki infrastruktur jalan, pemberian bantuan pendidikan, jaminan kesehatan dan kematian," jelasnya. 

3. Angka kemiskinan Semarang diklaim terendah se-Jateng

Pemkot Semarang Fokus Perbaiki 7 Kawasan Kumuh, Dana Tembus Rp1,5 TIlustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Berkaitan dengan pengentasan penduduknya, Budi menyebut Pemkot telah mengalokasikan anggaran khusus guna membantu warga supaya tergerak menggeluti usaha UMKM. 

Selain itu, alokasi anggaran Rp1,5 triliun juga dimanfaatkan untuk menunjang pemberian fasilitas sekolah secara gratis serta jaminan kesehatan melalui program UHC. 

"Yang jelas lewat program-program itu, angka kemiskinan wilayah Semarang hanya 4,1 persen atau terendah di Jawa Tengah," ujar Budi.

4. Semua pesisir Semarang akan dibuat tanggul laut

Pemkot Semarang Fokus Perbaiki 7 Kawasan Kumuh, Dana Tembus Rp1,5 TKampung nelayan di Tambaklorok Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Soal perbaikan jalan kampung pesisir yang sering terendam banjir, katanya Bapeda telah merancang desain untuk membangun tanggul laut yang membentang di seluruh garis pantai Semarang. 

Pembangunan tanggul laut akan disinergikan dengan proyek Tol Laut Semarang-Demak yang kini sedang dikerjakan. 

"Untuk menangani banjir, termasuk genangan yang parah di pesisir pantai, kita akan bangun tanggul laut. Nanti semua garis pantai ditanggul supaya kenaikan muka air laut tidak menggenangi wilayah Semarang bawah," paparnya. 

Baca Juga: Ngaliyan Hujan Deras, Mangkang Semarang Terendam Banjir 40 Sentimeter

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya