Penerapan PPKM Jawa-Bali, Ganjar Sebut Pelaku Usaha ini Bakal Rugi

Ganjar tak mau ambil resiko

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memilih mengambil skala prioritas untuk menindaklanjuti kebijakan Menko Perekonomian Airlangga Hartanto yang akan melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk Jawa-Bali mulai 11 Januari 2021 nanti.

 

1. Ganjar: Kalau mau jalan dua-duanya sulit

Penerapan PPKM Jawa-Bali, Ganjar Sebut Pelaku Usaha ini Bakal RugiInfografis PPKM Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021 (IDN Times/Rikha Khunaifah Mastutik)

Ganjar mengaku sulit kalau harus menempuh dua kebijakan yang berbeda sekaligus. 

"Kita mesti ambil skala prioritas, mau jalan dua-duanya sulit. Sebab kalau kemudian kita bicaranya ini COVID-19 bisa kita tekan, terus kemudian ekonominya tinggi terlalu ideal dalam konteks hari ini," ungkapnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, usai diskusi daring yang membahas Implementasi PPKM Jawa-Bali Kesiapan Pemprov Jateng bersama Satgas COVID-19 pusat, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga: Pemerintah Putuskan PSBB Jawa-Bali, Ganjar Cuma Terapkan 3 Daerah Ini 

2. Ganjar klaim situasinya saat ini sedang tidak mudah

Penerapan PPKM Jawa-Bali, Ganjar Sebut Pelaku Usaha ini Bakal Rugiinstagram.com/yayoex.sr

Dengan menyampaikan fakta yang ada saat ini, ia menjelaskan bahwa dunia usaha akan lebih memahami bahwa situasinya saat ini memang tidak mudah. Ia mencontohkan bila seluruh masyarakat mau diajak disiplin, dengan tetap di rumah selama 2 x 14 hari.

"Artinya satu bulan disiplin bareng-bareng, jangan-jangan ini akan jauh bisa menyelesaikan dan kemudian kepentingan semuanya akan bisa lebih baik. Nanti di 14 hari ketiga yang bisa dilihat hasilnya," imbuhnya.

3. Pelaku usaha ekonomi dan pariwisata di Jateng bakal merugi

Penerapan PPKM Jawa-Bali, Ganjar Sebut Pelaku Usaha ini Bakal RugiIlustrasi Hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan mesti mengedukasi sekaligus mengajak para pelaku usaha untuk tetap beraktivitas sembari membangun ekosistem baru. Terutama memanfaatkan online.

Hal yang sama juga berlaku untuk sektor pariwisata. Menurut Ganjar juga saat ini sudah tidak bisa lagi berbicara positif bahwa semua akan baik-baik saja. "Pariwisata mohon maaf, anda akan rugi. Itu kita omongkan, kita jangan tipu-tipu lagi. Sebab kalau kemudian ‘tenang ya anda masih akan oke gak mungkin," bebernya.

Ia bilang selama masa pandemik yang dibutuhkan ialah pengorbanan seluruh komponen. Apalagi masyarakat Indonesia sudah belajar selama setahun.

"Sebulan saja untuk kepentingan bersama, kita bisa atau tidak, jadi edukasi ini kita sampaikan kepada mereka dengan pembatasan di tempat destinasi, hotel, restoran semuanya yang mesti kita lakukan, suka tidak suka, mau tidak mau," tukasnya.

Baca Juga: Pesan 100 Unit, Ganjar Cuma Dapat 35 GeNose COVID-19, Harga Rp62 Juta

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya