Pilwakot Semarang dan Solo Dijaga Ketat Polri dan TNI, Ini Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pelaksanaan kontestasi Pilkada di dua wilayah Jawa Tengah bakal mendapat penjagaan ketat dari aparat gabungan TNI/Polri. Aparat Polda Jawa Tengah akan dikerahkan dengan kekuatan penuh untuk mempertebal penjagaan selama bursa Pilwakot berlangsung di Kota Semarang dan Kota Solo.
"Dari 21 daerah yang menyelenggarakan Pilkada di Jawa Tengah, Semarang dan Solo termasuk jadi prioritas penjagaan. Karena penduduknya cukup padat, cukup banyak," ujar Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Kabid Humas Polda Jateng, Jumat (4/9/2020).
1. Kota Semarang dan Solo dapat perhatian khusus dari Polda Jateng
Ia menjelaskan dengan menakar situasi yang terjadi saat ini, pihaknya memperkirakan semua daerah yang menggelar Pilkada serentak punya tingkat kerawanan yang tinggi.
Namun, ia menekankan bahwa untuk Semarang dan Solo perlu diberi perhatian khusus lantaran kondisi masyarakatnya terbilang cukup aktif.
"Karena masyarakatnya di sana cukup aktif, maka jadi perhatian khusus oleh Polda. Kita akan turunkan dua pertiga kekuatan. Kalau ditotal seluruhnya, kita mengerahkan 14.000 dan ditambah dari TNI," jelasnya.
Baca Juga: 8 Dokter di Jateng Meninggal Kena Virus Corona, IDI: Masih Ada Ribuan
2. KPU Jateng sedang mengebut pemutahiran data di tingkat desa
Sedangkan, Ketua KPU Jateng, Yulianto Sudrajat mengungkapkan saat ini telah merampungkan semua proses Coklit di 21 daerah. Hasilnya nanti akan diputuskan dalam rapat pleno tingkat PPK.
Langkah selanjutnya, PPS menyusun hasil pemutahiran data. "Tahapan pemutahiran data sekarang masih dilakukan di desa-desa. Untuk kepastian Data Pemilih Sementara (DPS) ditetapkan 5-14 September. Sedangkan Penetapan DPT dilakukan 9-16 Oktober 2020," bebernya.
3. Petugas KPU ungkap banyak hambatan selama coklit
Selama proses coklit, petugas di lapangan terbentur beragam kendala. Mulai gagal bertemu dengan pemilik rumah, ada penghuni rumah yang kedapatan positif COVID-19 dan masih ada banyak persoalan lainnya.
Persoalan tersebut akhirnya dapat diselesaikan setelah petugas PPS berkompromi dengan para pengurus RT dan RW. "Syukurlah, Coklit di Jateng sudah kelar. Tinggal kita memproses pendaftaran paslon mulai hari ini sampai tanggal 6 lusa," tandasnya.
Baca Juga: Pilkada 2020, KPU Jateng Wajibkan Setiap Paslon Jalani Tes Swab