Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Dibebastugaskan

Kepsek SMKN 1 Sale dipindah ke kantor Cabdin

Rembang, IDN Times - Seorang Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Rembang bernama Widodo terkena sanksi tegas karena diketahui melakukan pungutan kepada siswanya atas dasar pemberian infaq.

Aksi pungutan tersebut terkuak dari video pengakuan salah seorang siswa yang mengaku kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bahwa dirinya dimintai infaq untuk biaya sekolah. 

Baca Juga: Belanja Online untuk Ibu dan Anak di Demak dan Rembang Naik 1,5 Kali

1. Ganjar bebastugaskan Kepsek SMKN 1 Sale Rembang

Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang DibebastugaskanGanjar Pranowo Ganjar didampingi Ketua Panitia Safari Politik Ganjar Pranowo ke Sumut, Paul Baja M Siahaan meresmikan rumah pemenangan di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan Kepsek SMKN 1 Sale kini dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.

"Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," ungkapnya, Rabu (12/7/2023). 

2. Ganjar sarankan kepala sekolah hati-hati soal tarikan iuran

Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang Dibebastugaskannews.okezone.com

Mencuatnya kasus pungli berkedok infak tersebut, menurut Ganjar menjadi pengingat kepada kepala sekolah dan guru di manapun supaya berhati-hati.

Ganjar berulang kali menegaskan agar tidak menarik iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa. 

Ia berkata sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang mekanisme biaya sekolah. 

"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," jelasnya.

3. Obrolan Ganjar dengan siswi SMKN 1 Sale viral

Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang DibebastugaskanIlustrasi medsos (Unsplash.com/Plann)

Ganjar juga tidak menduga temuan itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Bahkan video tentang dialog dengan siswa di Pendopo Kabupaten Rembang yang diunggah di instagramnya ditonton banyak orang.

"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar.

Ganjar menyebut sebenarnya masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa. Misalnya dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.

"Ada beberapa sekolah cukup kreatif, dia membangun dengan mengundang alumni, itu kan boleh tapi bukan siswa, kasihan siswanya," tandasnya.

4. Kepsek SMKN 1 Sale disanksi tegas

Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang DibebastugaskanIlustrasi sanksi. (DJPb)

Ganjar menambahkan, tindakan tegas terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain. Ganjar juga mengaku peran masyarakat sangat membantu, apabila masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya.

"Makanya kita ambil tindakan tegas, jadi kita langsung Plh. Kita langsung tarik dulu, kita pindah dulu. Kemudian ini agar menjadi perhatian bagi semuanya untuk tidak main-main. Hal-hal aduan selalu datang maka model-model semacam ini ya kita butuh bantuan masyarakat. Laporgub sudah cukup bagi saya untuk bisa melaporkan," tegasnya.

5. Kepsek SMKN 1 Sale terbukti minta pungutan Rp130 juta

Viral Tarik Pungli Berkedok Infaq, Kepsek SMKN 1 Sale Rembang DibebastugaskanMata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, menyampaikan Kepala SMKN 1 Sale saat ini ditarik ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng. Sebagai gantinya, Uswatun telah menunjuk guru sebagai pelaksana harian (Plh).

Ia mengaku telah memeriksa Widodo selaku Kepsek SMKN 1 Sale Rembang. Hasilnya, menurut Uswatun, Kepsek SMKN 1 Sale mengakui adanya pungutan infaq untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah. 

Pungutan atau infaq itu dilakukan pada tahun 2022. Dari total 534 siswa, 460 di antaranya sudah membayar. Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu. Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala saat ini sudah mencapai 40 persen," kata Uswatun.

Baca Juga: PPDB 2023, Ortu Siswa di Jateng Dipaksa Bayar Iuran Wisuda Kelulusan SD dan SMP

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya