Warga Jateng Diajak Sumbangkan Hewan Kurban ke Lazismu, Bisa Diolah Jadi Makanan Kaleng

Nilai sumbangan hewan kurban ditarget sampai Rp7 Miliar

Semarang, IDN Times - Muhammadiyah Jawa Tengah menginstruksikan kepada kader dan pengurus di 35 kabupaten/kota untuk menghimpun sumbangan hewan kurban. Bagi yang ragu dengan kondisi kesehatan hewan kurbannya, organisasi masyarakat (ormas) terbesar kedua di Indonesia itu menyarankan lebih baik menyalurkan melalui Lazismu. 

"Dengan adanya penularan virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang masih merebak di Jawa Tengah, ada baiknya masyarakat teliti saat membeli hewan kurban. Tapi jika ragu-ragu dengan kondisi hewan kurbannya, maka bisa menyembelihkan ke lembaga Lazismu. Bisa diperiksa apakah hewan kurbannya sehat secara medis dan sah secara syariah," Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah, Dr Tafsir saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (20/6/2022).

1. Daging kurban juga bisa diolah jadi makanan kaleng

Warga Jateng Diajak Sumbangkan Hewan Kurban ke Lazismu, Bisa Diolah Jadi Makanan KalengIlustrasi daging kurban (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Ia mengatakan, hewan kurban yang disalurkan ke Lazismu nantinya akan diolah menggunakan dua cara. Cara pertama hewan akan disembelih lalu dagingnya dibagikan kepada warga yang kurang mampu maupun lingkungan kampung setempat. 

Kemudian, sisa sapi maupun kambing kurban akan disembelih dan dagingnya diolah dalam bentuk makanan kaleng. Daging kurban yang dikalengkan ini dinamai Rendangmu. Sesuai namanya, Rendangmu merupakan masakan rendang berbahan dasar daging. 

"Kita minta ketika berkurban, tidak hanya mengonsumsi dagingnya saat hari tasyrik saja. Akan tetapi dagingnya diolah dalam bentuk makanan kaleng," ungkap Tafsir.

Baca Juga: Ketua Muhammadiyah Jateng Imbau Jangan Beli Hewan Kurban yang Kena PMK

2. Muhammadiyah kerja sama dengan perusahaan di Bali untuk olah daging kurban

Warga Jateng Diajak Sumbangkan Hewan Kurban ke Lazismu, Bisa Diolah Jadi Makanan KalengIlustrasi daging kurban (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pihaknya telah mempercayakan pada salah satu perusahaan di Bali untuk mengolah daging kurban menjadi makanan kaleng, Rendangmu. Di Bali, daging kurban yang telah diolah bisa disimpan dan awet sampai dua tahun. 

"Kita selama ini sudah kerja sama dengan perusahaan di Bali untuk mengolah daging kurban menjadi makanan kaleng. Dan bisa tahan lama sampai dua tahun. Umat Islam yang berkurban saat Idul Adha tidak hanya belajar ikhlas sesuai tuntunan Nabi Ibrahim namun ikut menjaga ketahanan pangan. Sehingga kalau ada bencana alam, para korban tidak hanya dibantu minuman kemasan dan mi instan tapi ada lauknya juga," bebernya. 

3. Sumbangan hewan kurban ditargetkan tembus Rp7 miliar

Warga Jateng Diajak Sumbangkan Hewan Kurban ke Lazismu, Bisa Diolah Jadi Makanan KalengIlustrasi. Penjual kambing kurban. ANTARA FOTO/Rahmad

Ia optimistis, partisipasi masyarakat untuk menyumbangkan hewan kurbannya bakal meningkat. Di tahun ini, pengurus Muhammadiyah Jateng menargetkan hewan kurban yang disalurkan ke Lazismu bisa terkumpul Rp7 miliar atau meningkat ketimbang kondisi tahun 2021 kemarin masih kisaran Rp4,3 miliar. 

"Ini sudah jalan empat tahun. Kalau dulu kurban yang terkumpul kurang dari Rp2 miliar. Sekarang targetnya ditingkatkan Rp7 miliar," akunya. 

4. Kampus dan rumah sakit diminta sisihkan hewan kurbannya

Warga Jateng Diajak Sumbangkan Hewan Kurban ke Lazismu, Bisa Diolah Jadi Makanan Kalenghttp://unimus.ac.id

Pihaknya kini juga menginstruksikan kepada semua kader dan pengurus Muhammadiyah setingkat ranting dan wilayah kabupaten/kota untuk menyosialisasikan manfaat pengolahan daging kurban menjadi makanan kaleng. 

Setiap kampus dan rumah sakit milik Muhammadiyah ikut diimbau menyisihkan beberapa sapi kurbannya untuk diolah menjadi makanan kaleng. 

"Kita sudah bikin instruksi ke semua daerah bahwa sebagian kurbannya dimasukkan ke pengalengan. Misalnya di kampus Unimus mungkin punya 10 sapi kurban, ya minimal tiga ekornya disisihkan untuk pengalengan lalu sisanya dibagikan ke masyarakat. Jadi jangan semua dikonsumsi saat hari tasyrik. Tapi, untuk ketahanan pangan dan bantu korban bencana," urainya. 

Strategi yang dilakukan Muhammadiyah telah diadopsi oleh Baznas yang mulai mengajak masyarakat menyumbangkan hewan kurbannya untuk kemudian diolah menjadi kornet.

"Kalau masyarakat masih ragu apakah hewan kurban yang dibeli di pasar sehat atau tidak, maka bisa dipercayakan kepada kami. Masyarakat cukup serahkan uangnya, kami bersama perusahaan pengalengan akan cari sapi yang sehat.  Akan kita jamin kesehatannya dan syar'inya," tandas Tafsir.

Baca Juga: Warga Jateng Boleh Sembelih Hewan Kurban yang Tertular PMK Gejala Berat

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya