Aktivitas Gunung Merapi Naik, 1.400 Warga Boyolali Gak Mau Mengungsi

Siapa yang memperhatikan perekonomian keluarga mereka?

Boyolali, IDN Times - Warga Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah masih enggan mengungsi, kendati aktivitas Gunung Merapi mulai bergejolak. Mereka memilih untuk bergiliran ronda demi menjaga desanya agar tetap aman.

1. Faktor ekonomi menjadi alasan warga tidak mau mengungsi

Aktivitas Gunung Merapi Naik, 1.400 Warga Boyolali Gak Mau MengungsiIlustrasi petani (Pixabay)

Kepala Desa Klakah, Marwoto mengatakan sebanyak 1400an warganya memilih untuk tetap tinggal di desa kendati Gunung Merapi sudah beberapa kali mengeluarkan lava pijar dan awan panas. Marwoto mengatakan alasan utama tidak bersedia mengungsi lantaran terbentur dengan ekonomi. Mereka berkilah masih ingin bertani sebagai salah satu mata pencaharian guna menyambung hidup sehari-hari

"Terkait dengan ekonominya, ternaknya kan begitu, dengan demikian kami tidak bisa menolak. Intinya kita tidak bisa menolak untuk keinginan warga tersebut," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (20/1/21).

Meski demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada warga agar pergi ke ladang yang lokasinya jauh dari permukiman apabila terjadi letusan sekaligus memudahkan untuk evakuasi.

Baca Juga: Takut Terpapar COVID-19, Warga Klaten di Lereng Merapi Ogah Evakuasi

2. Arah awan panas Gunung Merapi tidak melewati desa

Aktivitas Gunung Merapi Naik, 1.400 Warga Boyolali Gak Mau MengungsiTwitter.com/@BPPTKG

Selain faktor ekonomi, kondisi arah guguran lava pijar dan awan panas yang berbeda juga menjadi alasan utama warga tidak mau mengungsi. Marwoto menyebut arah guguran Gunung Merapi mengarah ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.800 meter. Sedangkan Desa Klakah sendiri terletak di sebelah Utara Gunung Merapi.

"Jadi ini kita amati arahnya ke Kali Krasak, terus itu antisipasi tetap sigap dan siaga untuk evakuasi, intinya kalau statusnya jadi awas warga siap untuk turun, intinya itu.
Tapi selama masih siaga warga tetap di rumah dan waspada," jelasnya.

Desa Klakah, sebagian besar merupakan warga dari Dukuh Sumber yang berada pada radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi dan Dukuh Bakalan dengan radius sekitar 3,5 km hingga 4 km.

3. Siagakan 18 titik pos ronda

Aktivitas Gunung Merapi Naik, 1.400 Warga Boyolali Gak Mau MengungsiPos ronda yang dipakai siswa SDN Bangunrejo II untuk kegiatan pelajaran tambahan. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Guna mengantisipasi terjadinya letusan, perangkat desa setempat membangun 18 titik pos ronda dan satu pos induk yang berlokasi di Kantor Balaidesa Klakah. Pos tersebut untuk memantau aktivitas merapi dan mengevakuasi warga.

"Pemerintah desa semaksimal mungkin berupaya mamantau dan menjaga warga tersebut dengan melibatkan relawan dan masyarakat setempat. Selama masih siaga, warga tetap waspada dan tetap kita gerakkan untuk ronda di kampung-kampung," pungkasnya.

Pada November 2020 lalu, warga Desa Klakah sempat mengungsi di penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Balai Desa Klakah akibat aktivitas Gunung Merapi yang mulai meningkat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, warga kemudian memilih untuk pulang ke rumah lantaran Gunung Merapi tak kunjung mengeluarkan tanda-tanda bahaya.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, Warga Dua Desa di Boyolali Enggan Evakuasi

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya