Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Takut Terpapar COVID-19, Warga Klaten di Lereng Merapi Ogah Evakuasi

Simulasi evakuasi warga lereng Merapi. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Klaten, IDN Times - Warga yang tinggal di Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah hingga kini memilih bertahan dan enggan unguk mengungsi meski aktivitas Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Mereka menganggap desanya masih aman meski masuk kategori Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.

1. Takut terpapar virus COVID-19

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Enggan mengungsi saat pandemi COVID-19 menjadi alasan tersendiri bagi warga Desa Sidorejo menolak untuk dievakusi, kendati status Gunung Merapi meningkat. Hal tersebut disampaikan oleh Djenarto (38), relawan Desa Sidorejo mengatakan warga desanya belum mau mengungsi karena takut terpapar COVID-19.

"Pertimbangannya di pengungsian pasti berkerumun," kata dia, Selasa (19/01/21).

2. Merasa nyaman tinggal di rumah

Ilustrasi Perumahan Suku (IDN Times/Mardya Shakti)

Djenarto menyebutkan jika warga di desanya masih merasa nyaman dan aman untuk tinggal di rumah. Para waega menyakini bahwa lotensi bahaya dari Gunung Merapi tidak mengarah ke desa tersebut, lantaran berada di Tenggara Gunung Merapi.

Sebelumnya, beberapa waktu terakhir, guguran lava maupun awan panas selalu mengarah ke arah barat. Kendati demikian warga di Desa Sidorejo sudah bersiap jika nantinya harus mengungsi sewaktu-waktu.

"Kalau sewaktu-waktu melihat ancaman mengarah ke desa, kami sepakat untuk mengungsi mandiri," ungkapnya.

3. Punya konsep pengungsian ala 'Village Sister'

Ilustrasi salat Idul Fitri. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Sementara itu, tokoh masyarakat desa Sideorejo, Sukiman mengatakan jika warganya memiliki konsep pengungsian yang dirasa lebih aman dari resiko penularan COVID-19. Dalam konsep itu warga akan mengungsi ke desa lain yang dirasa lebih aman.

"Dulu kita menggunakan konsep paseduluran desa atau village sister," katanya.

Sukiman mengaku konsep sister family akan digunakan untuk mengungsi ke rumah kerabat sehingga relatif lebih aman dan tidak menciptakan kerumunan, sehingga aman dari penularan COVID-19.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Larasati Rey
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us