Aria Bima Minta Tak ada Framing Jokowi vs Megawati

Yakin Jokowi netral dalam pemilu

Surakarta, IDN Times - Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima menyoroti pemberitaan yang mengadu antara Presiden Joko "Jokowi" Widodo dengan Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta Ketum Partai NasDem Surya Paloh.

Aria Bima menilai jika framing media terhadap arah kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dinilai tidak berfokus pada tiga tokoh calon presiden dan calon wakil presiden yang akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Gibran Dicium Bapak-bapak Saat Kunjungan ke Selo Boyolali

1. Meminta tak perlu lagi membuat framing media soal Jokowi, Mega, dan Surya Paloh.

Aria Bima Minta Tak ada Framing Jokowi vs MegawatiBlogspot

Politisi asal Kota Solo itu, tersebut menegaskan jika saat ini yang lebih utama adalah bagaimana kontestasi ke depan, demokrasi bisa dijalankan. Lebih melihat pada program visi misi dari masing-masing kandidat yang maju di Pilpres 2024.

"Sudahlah itu sudah selesai, sekarang ini yang jelas bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD, kemudian Mas Anies dan Mas Muhaimin, Bapak Prabowo dan Mas Gibran," kata Aria Bima, di sela-sela acara Sosialisasi Peran Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Dalam Proses Transisi Energi Bersih dan Berkelanjutan di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023).

Aria Bima menegaskan dirinya ingin menjaga kehormatan Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Serta sebagai kader PDI Perjuangan yang diangkat dari partai tersebut.

"Kita di DPR akan menjaga keinginan baik Pak Jokowi untuk netral dalam pemilihan walaupun putranya menjadi wakil dri Pak Prabowo," pungkasnya.

2. Yakin Presiden Jokowi akan netral.

Aria Bima Minta Tak ada Framing Jokowi vs MegawatiGubernur Lampung Arinal Djunaidi dampingi kunjungan kerja Presiden Jokowi di Lampung Tengah. (Dok. Pemprov Lampung).

Lebih lanjut, ia percaya jika kedepan Presiden Jokowi akan bersikap netral, hal itu pun telah disampaikan oleh Jokowi, untuk menjaga kondusifitas bangsa.

Untuk itu, pihaknya berharap aparat negara bisa netral untuk menjaga kehormatan Jokowi Joko sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Yang kebetulan, anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon kandidat wakil presiden .

"Untuk menjaga netralitas aparat negara dalam pemilihan, dimana hal itu disampaikan secara langsung oleh Pak Jokowi," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.

"Maka netralitas dari aparat negara yang itu dibawah Pak Presiden Jokowi itu sangat dicermati dan disorot oleh masyarakat baik kalangan penggiat demokrasi ,NGO, maupun partai politik," imbuhnya.

3. Berharap aparat negara netral

Aria Bima Minta Tak ada Framing Jokowi vs MegawatiIlustrasi Gedung Mabes Polri (polri.go.id)

Lebih lanjut, Aria Bima tidak ingin hanya karena inisiasi masing-masing aparat untuk mendukung Prabowo dengan Gibran, nanti akan mencederai nama baik Jokowi yang sudah jelas mengatakan dirinya sebagai presiden pada posisi netral, meski putranya menjadi calon wakil presiden.

"Jadi polisi netral, kejaksaan netral ,menteri-menteri netral, semua netral. Ini pernah dilakukan Pak Jokowi di 2014 dan 2019 , jangan sampai ada hal yang dicederai oleh aparat yang berinisiasi. Babinsa ,Kodim, Koramil ,Kapolres, Kapolsek semua harus ada memfasilitasi rakyat Indonesia untuk menentukan jalan pilihannya," katanya.

Disinggung apakah saat ini sudah ada indikasi ketidaknetralan aparat negara, Aria Bima mengatakan sampai saat ini PDI Perjuangan belum menemukan indikasi tapi dirinya mendengar desas desus tersebut. "Tapi itu saya yakin itu bukan policy Pak Jokowi, hanya karena faktor personal-personal saja. Teman saya yang laporan ke saya dan sudah saya laporkan ke Kapolri," pungkasnya.

Baca Juga: Prabowo Ziarah ke Makam Kakek, Ini Kata Warga Dawuhan Banyumas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya