Budayawan Solo: Gelar KPH Gibran Tertinggi di Luar Keturunan Raja

Gibran diberi gelar Kanjeng Pangeran Haryo

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mendapat gelar baru yang diberikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X saat acara tinggalan jumenengan atau upacara peringatan kenaikan tahta di Pura Mangkunegaran, Rabu (1/3/2023). Ia mendapat gelar sebagai Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Gibran Rakabuming Raka.

1. Merupakan hal biasa diluar keturunan ningrat

Budayawan Solo: Gelar KPH Gibran Tertinggi di Luar Keturunan RajaGibran Rakabuming Raka naik kereta kencana milik Pura Mangkunegaran. (IDN Times/Larasati Rey)

Budayawan dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tunjung W Sutirto mengatakan, jika pemberian gelar dari Mangkunegara X kepada seseorang di luar darah ningrat merupakan hal yang biasa. Terlebih, gelar tersebut diberikan kepada salah satu tokoh masyarakat, pejabat, tokoh politik atau tokoh budayawan.

"Dalam pandangan saya, hal-hal semacam itu sudah pernah terjadi. Misalnya diberikan kepada tokoh, pimpinan, ormas (organisasi masyarakat), dan sebagainya. Di masa lalu itu tidak ada konflik kepentingan," katanya kepada IDN Times, Kamis (2/3/2023).

Tunjung mengungkapkan, jika pemberian gelar kepada warga diluar darah ningkrat memang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Biasanya, pemberian gelar tersebut diberikan kepada warga yang telah berjasa maupun telah memberikan dampak yang besar terhadap kemajuan Pura Mangkunegaran.

"Sebelum-sebelumnya ya sudah ada, jadi tokoh masyarakat itu kan bisa gak terikat.
Dan misalkan tokoh yang nasional, tokoh politik, tokoh budayawan itu karena bentuk penghargaan dari entitas masing-masing," imbuhnya.

Baca Juga: Tuan Guru Bajang ke Solo Dorong Gibran Maju Pilgub

2. Merupakan gelar tertinggi untuk di luar keturunan Raja

Budayawan Solo: Gelar KPH Gibran Tertinggi di Luar Keturunan RajaPemberian gelar Gibran Rakabuming dari KGPAA Mangkunegara X. (IDN Times/Larasati Rey)

Ihwal gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) yang diberikan oleh Pura Mangkunegaran kepada Gibran, Tunjung mengungkapkan, jika gelar tersebut merupakan gelar tertinggi yang diberikan kepada warga biasa, dalam hal ini bukan keturunan raja.

"Ya kan Kanjeng Pangeran Haryo itu kan gelar tertinggi yang diberikan kepada tokoh masyarakat yang mungkin bukan darah dari dalem (Pura Mangkunegaran). Darah dalem itu misalnya pakai Bendoro Raden Mas atau gelar yang lain, tapi kalau Kanjeng Pangeran itu tokoh-tokoh yang sekelas sentono dalem dan sebagainya yang dinilai berjasa dalam perkembangan kebudayaan sehingga perlu diberikan gelar," ujarnya.

3. Lumrah mendapat dua gelar dari dua kerajaan di Solo

Budayawan Solo: Gelar KPH Gibran Tertinggi di Luar Keturunan RajaKGPAA Mangkunegara X saat kirab Jumenengan. (IDN Times/Larasati Rey)

Di samping itu, Tunjung ikut menyoroti diberinya gelar Gibran dari dua keraton dan kepatihan yang berbeda, yang mana hal tersebut dinilai lumrah lantaran bisa didapat oleh siapa saja.

Ia melihat, gelar tersebut dibarengi pesan dan harapan dari Mangkunegara X, yakni berpegang pada nilai-nilai para leluhur yang senang akan kelakuan madep, mantep, temen. Kelakuan tersebut diartikan pada perilaku yang senantiasa lurus dan konsisten memegang teguh tata adat dan norma yang ada.

"Pemberian gelar itu bisa saja dari Keraton Kasunanan atau mendapatkan dari Pura Mangkunegaran, itu sudah sering terjadi," akunya.

Untuk diketahui, Gibran sebelumnya mendapat gelar dari Keraton Kasunan Surakarta di tahun 2021 sebagai Kanjeng Pangeran Widironagoro. Lalu, pada Rabu (1/3/2023), ia mendapatkan gelar Kanjeng Pangeran Haryo dari Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Gibran Dapat Gelar dari Pura Mangkunegaran Solo setelah Tarian Sakral

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya