Gibran Marah Pembangunan Waterpark di Jurug Mangkrak 2 Tahun! 

Target Desembar 2022 selesai dibangun

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku kecewa terhadap progres pembangunan waterpark di lahan bekas lokasi Pondok Persada Jurug, Jebres, Solo.

Pasalnya pembangunan waterpark tersebut mangkrak selama dua tahun.

Baca Juga: Fakta Pelat Nomor Cantik Mobil Jan Ethes Anak Gibran, Pajak Rp13 Juta

1. Mengaku kecewa kepada investor.

Gibran Marah Pembangunan Waterpark di Jurug Mangkrak 2 Tahun! Walikota Solo, Gibran Rakabuming. (IDN Times/Larasati Rey)

Gibran mengatakan jika proyek waterpark sendiri dimulai pada tahun 2019 lalu, sebelum pandemik COVID-19. Meski sudah dua tahun proses pembanguanan, namun hingga saat ini proyek tersebut belum menunjukkan progres yang signifikan.

Gibran sendiri menijau langsung proyek tersebut, dan terlihat proses pembangunan baru masuk dalam tahap pembangunan pondasi bangunan, bahkan sebagaian lahan juga masih tampak kosong.

"Makanya kita kejar, ndak kesuen ra rampung rampung. Inikan udah dari 2 tahun yang lalu. Aku cuma ngejar ngejar aja biar cepet selesai," ungkap Gibran Rabu (18/05/2022).

2. Panggil langsung investor.

Gibran Marah Pembangunan Waterpark di Jurug Mangkrak 2 Tahun! Gibran Rakabuming meninjau proyek pembangunan waterpark. (IDN Times/Larasati Rey)

Tak hanya memarahi investor, Gibran juga memberi tekanan pada pihak investor hingga memanggilnya ke rumah dinas Loji Gandrung. Untuk memastikan waktu penyelesaian waterpark tersebut.

"Nek ora tak nesoni, yo mangkrak (kalau ga tak marahin, ya mangkrak). Makanya tadi habis ke lapangan tak panggil ke Loji juga. Biar cepet selesai, harus e bisa Desember soft opening selesai fase 1," tegas Gibran.

Gibran sendiri memberikan tengat waktu hingga bulan Desembar 2022 mendatang. Ia meminta proyek tersebut selesai tepat waktu.

3. Inverstor mengaku ada kendala kontur tanah.

Gibran Marah Pembangunan Waterpark di Jurug Mangkrak 2 Tahun! Proyek pembangunan waterpark di Jebres, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Sementara itu, Mulyono Sadeli, Direktur Utama PT Arta Tirta Mulya, mengatakan ada kendala yang dihadapi selama proses pembangunan, yakni kendala teknis yaitu kontur tanah. Dimana sebelumnya lokasi tersebut merupakan hutan yang memiliki kontur tanahberundak.

"Kendala teknis sebetulnya tanah dari depan turun ke belakang 17 meter. Nah, itu yang kalau kolam renang itukan harus datar. Sehingga kita harus membuat trap-trap. Dulu awalnya inikan masih hutan jadi kami sini masuk sini itu belum land clearing itu aja," jelasnya.

Selain kontur tanah, cuaca juga menjadi kendala utama dalam pembangunan waterpark tersebut."Keadaannya memang demikian ini, tapi semua terus berjalan. Kemarinkan karena hujan terus kita fondasi agak terhambat dihujan. Sehingga sangat kesulitan dengan hujan setiap hari, sedangkan fondasikan adanya di bawah tanah. Dan pekerjaan semua dibawah tanah itu kesulitannya," tambah Mulyono.

Meskipun demikian pihaknya merencanakan bulan Desember soft opening untuk fase pertama. "Karena kami dengan kontraktor, mereka menjanjikan 5 bulan selesai. Sekarangkan bulan Mei, bulan 10 selesai. Jadi kita masih punya tenggang waktu untuk menyelesaikan sarana sarana dasar," pungkasnya.

Baca Juga: Gibran Ingatkan Pedagang di CFD Tak Gelar Dagangan di Taman

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya