Kasus COVID-19 di Solo Bertambah, Jadi 13 Sekolah

Gibran pikir ulang PTM 100 persen.

Surakarta, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di sekolah yang ada di Kota Surakarta terus mengalami penambahan. Hingga Kamis, (3/2/2022) diketahui kasus COVID-19 terdapat penambahan dari semula 11 sekolah menjadi 13 sekolah.

Baca Juga: 4 Sekolah di Solo Ditutup, Kasus COVID-19 Meluas, Guru dan Siswa Kena

1. Bertambah dua sekolah

Kasus COVID-19 di Solo Bertambah, Jadi 13 SekolahIlustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta, Siti Wahyuningsih mengatakan penambahan 2 sekolah yang terpapar COVID-19 yakni SMA Regina Pacis dan dari SMA MTA Surakarta.

"Sekarang ada 13 sekolah, tambah dari SMA Ursulin 1 orang dan SMA MTA 1 orang. Itu siswa dari luar kota semua. Hari ini baru proses tracing. Itu kondisinya yang terpapar mayoritas tanpa gejala," ungkapnya Kamis (3/2/2022).

Siti menambahkan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait PTM yang akan dijadwalkan pada minggu kedua Februari.

2. Ikuti aturan pemerintah soal PTM

Kasus COVID-19 di Solo Bertambah, Jadi 13 SekolahWalikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. IDNTimes/Larasati Rey

Sementara itu Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan telah memprediksi sebelumnya. Ia memprediksi jika kasus COVID-19 akan naik pada bulan Januari hingga Februari 2022.

Sebagai upaya preventif yang dilakukan, pihaknya akan terus memantau dan segera melakukan evaluasi PTM. Gibran juga telah mendapatkan berbagai macam usulan dari orang tua siswa terkait PTM.

"Ini masih kita pantau, surveilance masih kita lakukan, PTM masih berjalan. Ya nanti kita coba evaluasi lagi kalau perintahnya 50 persen akan kita jalankan. Saya sudah bilang prediksinya Februari-Maret pasti meningkat," kata Gibran.

"Ya ada yang mengusulkan PJJ atau PTM sementara dihapus atau 50 persen terbatas macam-macam. Kita evaluasi dulu, nanti kalau misalnya ada intruksi khusus dari pak gubernur untuk 50 persen. Ya, kita jalankan ya sementara ini PTM tetap kita jalankan dulu, kita monitor," jelasnya.

3. Sebagian besar merupakan OTG

Kasus COVID-19 di Solo Bertambah, Jadi 13 Sekolahilustrasi saling membantu pada warga isolasi mandiri. (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

Gibran mengimbau pada orang tua murid agar tidak perlu risau. Karena kebanyakan kasus positif adalah orang tanpa gejala (OTG) yang biasanya cepat sembuh.

"Jadi gak perlu risau, yang penting setelah ketauan positif langsung kita pisahkan. Satu sekolah kita swab yang dirumah juga kita tracing. Kegiatan di luar sekolah itulah yang paling penting untuk dimonitor, kalau udah diluar sekolah bukan tanggung jawab guru lagi. Mohon untuk para orang tua anak anaknya mohon dijaga setelah mereka pulang sekolah," himbaunya.

Baca Juga: 3 Warga Solo Probable COVID-19 Omicron, Transmisi Lokal, Banyak OTG

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya