Mengaku Tunanetra Tapi Bisa Melihat, Peserta UTBK UNS Didiskualifikasi

Ketahuan malakukan kebohongan 

Solo, IDN Times - Panitia SBMPTN Unversitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah mendiskualifikasi satu peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) katagori disabilitas.

Peserta berinisial MM tersebut terbukti melakukan kebohongan lantaran mengaku sebagai penyandang tunanetra. Berikut kronologi terbongkarnya kebohongan MM saat hendak mengikuti ujian pada Selasa (7/7/2020).

Baca Juga: UTBK UNS, Peserta Luar Solo Wajib Bawa Surat Sehat

1. Datang seorang diri tanpa pendamping dan alat bantu jalan

Mengaku Tunanetra Tapi Bisa Melihat, Peserta UTBK UNS Didiskualifikasialdodokter.com

Upaya MM untuk mengelabuhi petugas UTBK terbongkar saat Ia hendak mengikuti ujian yang diselenggarakan di ruang Laboratorium 2 gedung UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi UNS. Ia datang seorang diri tanpa adanya pendamping maupun menggunakan alat bantu jalan layakanya para peserta tunanetra lainnya.

Oleh petugas, MM ditanya lokasi tempat ujian yang ia tempati. MM menjawab jika lokasi ujian tersebut berada di Laboratorium 2 tersebut, dan lokasi ujian tersebut dikhususkan untuk penyandang tunanetra.

Setelah mendengar jawaban MM, kemudian petugas mengecek kartu ujian miliknya. Dan benar, MM terdaftar sebagai peserta UTBK tunanetra.

2. Beralasan atlet disabilitas

Mengaku Tunanetra Tapi Bisa Melihat, Peserta UTBK UNS Didiskualifikasi(Tim renang di ASEAN Para Games 2017) Media CDM APG

Karena merasa curiga, petugas tak ingin kecolongan, MM kemudian dicerca beberapa pertanyaan. MM mengaku jika dirinya adalah seorang atlet tunanetra.

"Yang bersangkutan kita minta mengurus permasalahan itu ke gedung SPMB UNS. Di sana dia diklarifikasi secara detail terkait kondisinya. Namun kita dapati adanya usaha MM mengelabui panitia. Karena panitia sebelumnya sudah memastikan kembali data para peserta UTBK disabilitas," ujar Wakil Rektor I UNS, Prof Ahmad Yunus.

Yunus menambahkan, jika panitia sebelumnya telah menghubungi peserta berkebutuhan khusus, salah satunya MM melalui via telpon, untuk memastikan kondisi peserta tunanetra tersebut. Namun, dalam kenyataannya kondisi MM tersebut dinilai masih sehat, bisa melihat, dan bisa mendengar.

3. Sempat meminta agar bisa ikut jalur reguler

Mengaku Tunanetra Tapi Bisa Melihat, Peserta UTBK UNS DidiskualifikasiDok.Humas UNS

Akibat perbuatan MM tersebut, panitia SBMPTN memutuskan untuk mendiskualifikasi MM dari peserta UTBK. MM terbukti melakukan kebohongan dengan memalsukan data dan kondisi dirinya.

Deputi IV Penjaminan Mutu dan Pengembangan Naskah Soal Ujian SPMB, Moh Abdul Hakim mengatakan MM sempat meminta untuk diikutsertakan dalam UTBK jalur reguler. Namun pihak panitia menolaknya.

"Yang bersangkutakan menggunakan dalih lain, dan direlokasi ke pusat UTBK lain (UTBK jalur reguler.red) tetapi menurut protokol SOP-nya kan setiap pelanggaran setiap melakukan penipuan itu otomatis didiskualifikasi," ungkapnya.

4. UTBK UNS diikuti 3 tunanetra

Mengaku Tunanetra Tapi Bisa Melihat, Peserta UTBK UNS DidiskualifikasiIDN Times/Larasati Rey

Dalam UTBK UNS 2020 ini, terdapat peserta berkebutuhan khusus tuna netra sebanyak tiga orang. Dua orang peserta akan melaksanakan ujian pada Selasa 7 Juli 2020. Dan Satu orang akan melaksanakan ujian pada Selasa 14 Juli 2020.

Peserta berkebutuhan khusus tuna netra akan difasilitasi dengan software khusus, dan pelaksanaannya akan dibantu oleh pendamping.

Baca Juga: Selain Kedokteran, Ini 6 Prodi yang Langganan Ramai Peminat di UNS

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya