Pihak Keraton Solo Minta Maaf Usai Viral Kegaduhan Antar Keluarga

Sempat memanas perselisihan langsung berakhir

Surakarta, IDN Times - Viral video perselisihan di Keraton Kasunanan Surakarta yang terjadi pada Senin (9/10/2023).

Video perselisihan antara kubu Sinuhun PB XIII dengan anak-anak Sinuhun PB XIII tersebut terjadi di Kori Kamandungan, Keraton Kasunanan Surakarta.

Baca Juga: Tim Kecil Revitalisasi Keraton Kaji Ulang Masterplan Keraton Surakarta

1. Pihak keraton meminta maaf

Pihak Keraton Solo Minta Maaf Usai Viral Kegaduhan Antar KeluargaKetua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi. (IDN Times/Larasati Rey)

Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Pangeran (KP) Eddy Wirabhumi meminta maaf atas kejadian konflik yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta kemarin.

Ia mengatakan jika masalah tersebut dipicu dengan kesalah pahaman antar keluarga.

"Saya mohon maaf, untuk kesekian kalinya disajikan lagi suasana kurang baik, ini semata-mata karena misskomunikasi," jelasnya saat ditemui IDN Times, Selasa (10/10/2023).

Eddy mengatakan jika usai perselihan tersebut ia langsung melakukan mediasi dengan kedua belah pihak agar kondisi keraton kembali kondusif.

"Saya mencoba komunikasi dengan semuanya, Sinuhun dan istrinya dan sentononya, sudah disampaikan bahwa permohonan eksekusi ini bukan apa-apa. Tapi menempatkan bahwa keluarga ini menyatu. Sehingga akhirnya pertemuan itu berhasil baik, suasana langsung dingin," jelasnya.

2. Berawal dari putusan MA

Pihak Keraton Solo Minta Maaf Usai Viral Kegaduhan Antar KeluargaKompleks KeratonSolo. (IDN Times/Larasati Rey)

Eddy mengatakan jika ikhwal perselisihan tersebut berawal dari adanya permohonan kembali (PK) oleh Sinuhun PB XIII atas putusan Makamah Agung dalam perkara perdata Nomor 87/2019 dengan tergugat SISKS Paku Buwono (PB) XIII.

Perkara tersebut merupakan permohonan dari anak-anak dari GKR Wandansari dan keponakan SISKS PB XIII. Yang menyoal tentang PB XIII telah yang telah melakukan onrechtmatige daad atau perbuatan melawan hukum karena menyalahgunakan SK Kemendagri No. 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton. 

"Kita nggak ngomong bahwa ini kalah, ini menang, enggak. Kita ngomong bahwa ini alat pemersatu keluarga, setelah itu diikuti Gusti Moeng (GKR Koes Moertiyah) sowan ke Sinuhun PB XIII dan ngomong bahwa akan membangun keraton ini bersama keluarga besar dan pemerintah dan pihak-pihak yang peduli," jelasnya.

Eddy mengatakan jika, kedua kelurga yang berselisih juga dipersatukan oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kita sambut baik dan upaya menyatukan keluarga ini kita lakukan tapi belum bisa sreg 100 persen, karena perbedaannya sudah puluhan tahun. tentu ada kurang-kurangnya," jelasnya.

"Tapi di tengah-tengahnya kami menerima, ada peninjauan kembali terhadap putusan MA tadi. Kenapa ini, awalnya damai kok ternyata belum diterima dan ada PK (Peninjauan Kembali) karena adanya upaya perdamaian tadi adalah menyatunya keluarga, tapi ada satu yang membuat Gusti Moeng dan gusti yang lain kurang nyaman, lembaga lama yang sudah dipatahkan oleh MA itu masih terus dipakai," imbuhnya.

3. Konflik tidak menganggu operasional keraton

Pihak Keraton Solo Minta Maaf Usai Viral Kegaduhan Antar KeluargaKompleks KeratonSolo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Eddy mengatakan adanya konflik tersebut tidak menganggu operasional Keraton Kesunanan Surakarta. Kendati demikian ada sebuah pintu utama Keraton yang tetap dikunci dan diganti dengan kunci yang baru. Kendati demikian hal tersebut tidak menganggu aktifitas keraton.

"Semoga enggak, supaya Sinuhun supaya istri, sama sentono, mudah-mudahan ini suasana kurang nyaman yang terakhir," jelasnya.

Lebih lanjut, Eddy mengatakan jika dalam waktu dekat berencana akan menemui Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. Eddy juga mengaku jika usai konflik, Gibran pun langsung bertandang ke keraton untuk mencari tahu akar permasalahan. 

"Saya pagi-pagi dapat info Mas Wali sebenarnya mau komunikasi, tapi di satu sisi kami ada situasi seperti itu, setelah jam 12 siang. tapi ini belum," jelasnya. 

"Kesepakatan yang saya tarik yakni menciptakan kesejukan, kemudian saya sampaikan pada para yang ikut ke sini, saya sampaikan sudah selesai, ini kan urusan keluarga, tidak perlu ada ramai-ramai, mereka kemudian mengerti," pungkasnya.

 

Baca Juga: Keraton Solo Mulai Direvitalisasi Besar-besaran Mulai September 2023

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya