Prabowo Bicara Soal Pemimpin Muda di Hari Veteran Nasional

Kagum dengan perjuangan Jendral TNI Slamet Rijadi

Surakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto didampingi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menghadiri peringatan Hari Veteran Nasional (Harvetnas) yang digelar Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Gedung Auditorium GPH Haryo Mataram Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis (10/8/2023).

Setibanya dilokasi, Prabowo dan Gibran disambut oleh ratusan veteran LVRI.

Baca Juga: Relawan Jokowi dan Gibran Ketemu Prabowo di Solo Usulkan Nama Cawapres

1. Prabowo dan Gibran ikut saksikan sejarah serangan umum 4 hari di Solo.

Prabowo Bicara Soal Pemimpin Muda di Hari Veteran NasionalPrabowo Subianto hadiri Hari Veteran Nasional di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam acara tersebut, Prabowo dan Gibran turut menyaksikan pemutaran video Serangan Umum Empat Hari Surakarta pada 7-10 Agustus 1949.

Peristiwa bersejarah adanya pertempuran yang dilakukan secara gerilya oleh para pejuang, pelajar, dan mahasiswa dan menewaskan 190 penduduk sipil.

Ditemui usai acara, Prabowo mengatakan peringatan Hari Veteran Nasional dengan memilih Kota Solo sebagai lokasi penyelenggaraan adalah suatu hal yang pas.

"Terima kasih baru saja kita laksanakan peringatan Hari Veteran nasional 10 Agustus dan dilaksanakan di Solo. Karena waktu itu peristiwa pertempuran 4 hari 4 malam di Solo mulai 7 Agustus itu adalah dalam rangka menunjukkan bahwa NKRI itu kuat TNI-nya," terangnya.

Serangan yang berlangsung selama empat hari ini berakhir dengan pihak Indonesia yang setuju menarik pasukan mereka. Belanda juga berjanji tidak akan melakukan teror dan serangan terhadap masyarakat sipil.  

Hari terakhir Serangan Umum Surakarta pada 10 Agustus 1949 kemudian ditetapkan sebagai Hari Veteran Nasional yang setiap tahunnya terus diperingati.

"Waktu itu melaksanakan offensif terakhir karena itu ditetapkan 10 Agustus Hari Veteran Nasional dan kali ini di acara peringatan di Kota Solo kemudian berbagai kegiatan terus dilaksanakan. Antara lain napak tilas ke tempat-tempat peristiwa pertempuran itu juga ada program ceramah-ceramah pewarisan nilai-nilai jiwa dan semangat nilai-nilai 45 kepada perguruan tinggi," paparnya.

2. Berikan penghargaan kepada veteran.

Prabowo Bicara Soal Pemimpin Muda di Hari Veteran NasionalPrabowo Subianto hadiri Hari Veteran Nasional di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Pada peringatan Harvetnas, Prabowo juga menyerahkan penghargaan dari Presiden kepada veteran. Penghargaan tersebut berupa Tanda Kehormatan Veteran Anumerta Dwikora kepada 168 orang dan Veteran Anumerta Trikora 95 orang.

Presiden melalui Menhan menganugerahkan Veteran Anumerta Trikora yang diwakili oleh Marsda TNI (Purn) Suparman Natawikerta. Sementara penganugerahan Veteran Anumerta Dwikora diberikan kepada Kolonel (Purn) Wasiman Siswanto.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan jika LVRI dalam menghidupkan nilai-nilai karakter bangsa menjadi warisan di kemudian hari. Prabowo berpesan untuk selalu kompak dan rukun agar bansa Indonesia bisa terus bersatu.

"Nilai-nilai karakter bangsa bangsa yang kuat adalah bangsa yang punya karakter. Tanah air bangsa yang punya semangat berkorban untuk bangsa dan rakyat itu tekad kita. Dan saya sampaikan tadi masa depan kita bagus yang penting kita rukun dan kompak dan bersatu selalu," pungkasnya.

3. Singgung soal sosok pemimpin muda.

Prabowo Bicara Soal Pemimpin Muda di Hari Veteran NasionalPrabowo Subianto hadiri Hari Veteran Nasional di Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengunggkapkan kekagumannya kepada sosok pemimpin muda yang sangat besar perananannya dalam mempertahankan kemerdekaan, yakni Brigadir Jenderal (Anumerta) TNI Ignatius Slamet Rijadi.

Pahlawan muda berusia 22 tahun yang memimpin tentara Indonesia di Solo pada masa perang kemerdekaan melawan Belanda setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.

Jenderal Slamet Riyadi dengan pasukan Brigade V/Panembahan Senopati juga ikut serta dan menjadi tokoh kunci dalam menentukan jalannya pertempuran pada Serangan Umum Surakarta pada 7-10 Agustus 1949. Jenderal Slamet Riyadi juga menjadi Letkol dan menjadi Komandan Brigade V Solo wilayah Kodam Diponegoro dengan usia muda.

"Slamet Riyadi waktu berhadapan dengan Jepang masih berusia 22 tahun. Usia itu bukan masalah. Jiwanya yang penting," ungkap Prabowo.

Adanya tokoh muda yang mempunyai peran besar itulah yang menurutnya menarik. Ia juga mengatakan bahwa anak muda belum tentu tidak bisa memimpin. Bahkan pemimpin muda yang hebat justru lahir dari Kota Solo.

"Jadi pemimpin kalau usia muda itu belum tentu tidak bisa. Saudara-saudara sekalian jadi Solo ini banyak melahirkan pemimpin-pemimpin yang hebat," pungkasnya.

Baca Juga: Prabowo Datang Lagi ke Solo, Gibran Ngaku Siap Dampingi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya