Baru Diuji Coba, Pompa Kolam Retensi Tersumbat Sampah

Solusi mengatasi banjir di Tegal

Tegal, IDN Times - Jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tegal lakukan uji coba kolam retensi yang hampir selesai dibangun, Jumat (3/1) siang. Namun, sejumlah sampah menghambat proses penyedotan air kolam retensi.

Baca Juga: Tegal Dikepung Banjir, Diguyur Hujan Setengah Jam Air Meluap Selutut

1. Sampah ember dan kayu terbawa

Baru Diuji Coba, Pompa Kolam Retensi Tersumbat SampahIDN Times/ Muchammad Haikal

Pantauan IDN Times, proses uji coba kolam retensi di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat dihadiri langsung oleh pengelola proyek, DPUPR, tim ahli dari Jepang serta pengawas. Sedikitnya empat unit pompa berukuran jumbo dioperasikan, guna menyedot air yang tertampung di kolam.

Namun, baru berjalan sekira 10 menit, tiba-tiba salah satu mesin pompa berhenti otomatis. Diketahui, sejumlah sampah ikut tersedot, sehingga menghambat laju air. Hal inilah yang menyebabkan mesin pompa secara otomatis berhenti.

“Ada bongkahan kayu dan ember,” teriak salah seorang pekerja yang turun ke dalam kolam.

2. Kolam retensi solusi banjir dan rob

Baru Diuji Coba, Pompa Kolam Retensi Tersumbat SampahHujan deras disertai angin kencang selama hampir 30 menit menyebabkan sebagian besar wilayah Kota Tegal dikepung banjir, Selasa (31/12) petang. IDN Times/ Muchammad Haikal

Kepala DPUPR Kota Tegal, Sugiyanto memaparkan, dibangunnya kolam retensi merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan banjir, genangan dan air rob di Kota Bahari. Dibangun sejak Juli 2019 lalu, kolam retensi kini hampir 100 persen rampung.

Dengan total anggaran sebesar Rp18 miliar, kerja kolam retensi Kota Tegal digadang- gadang mampu menampung 70 ribu kubik. Dimana kerja kolam tersebut yakni melalui kolam hisap, kolam olak, rumah pompa dan kolam tampung.

3. Pompa air menyedot 1000 liter per detik

Baru Diuji Coba, Pompa Kolam Retensi Tersumbat SampahIDN Times/ Muchammad Haikal

Ditambahkan Sugiyanto, empat mesin pompa yang berada di kolam retensi masing- masing memiliki daya serap 1.000 liter per detik. Dengan demikian, genangan air, maupun banjir yang terjadi di Kota Tegal dapat teratasi secara tepat.

“Cara kerjanya, pompa di kolam retensi akan menyedot air di Sungai Siwatu. Dengan begitu genangan air di permukiman warga bisa terserap dengan cepat. Tapi jika Sungai Siwatu banyak sampah ya, penyedotannya akan lama dan terhambat,” tegasnya.

Baca Juga: Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran Rupiah

4. Kolam retensi belum berfungsi banjir kemarin

Baru Diuji Coba, Pompa Kolam Retensi Tersumbat SampahIDN Times/ Muchammad Haikal

Ihwal banjir yang mengepung wilayah Kota Tegal, Selasa (31/12) malam, Sugiyanto mengakui, pada malam tersebut pompa kolam retensi belum difungsikan. Sebab, pihaknya masih menunggu tim ahli dari Jepang untuk melakukan uji coba.

Namun kali ini, ia sudah mempersiapkan pompa kolam retensi untuk menghadapi situasi banjir saat terjadi hujan. Dirinya mengimbau kepada warga Kota Tegal untuk tidak membuang sampah sembarang di drainase baru yang telah dibuat.

“Kemarin belum bisa dioperasikan, karena kita harus menunggu tim dari Jepang untuk uji coba. Tapi sekarang sudah siap dan diharapkan warga Tegal tertib membuang sampah,” pintanya.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya