Petani Keluhkan Pupuk Langka, Marwan Jafar Minta Dibentuk Satgas

Perlu pengawasan intensif

Pati, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mendesak pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Permintaan ini tidak lepas karena keluhan kelangkaan pupuk bersubsidi yang didalami petani. 

Baca Juga: Petani Pakai Drone HOPE Semprot Pupuk dan Obat Hama Dari Udara

1. Marwan sebut banyak petani mengeluhkan terjadinya kelangkaan pupuk subsidi

Petani Keluhkan Pupuk Langka, Marwan Jafar Minta Dibentuk SatgasIDN Times/Istimewa

Hal tersebut diungkapkan saat Marwan Jafar mengadakan rangkaian safari ke Kabupaten Pati, Rembang, Blora, dan Grobogan dalam rangka reses, Selasa (31/12).

"Saya kira tidak hanya di daerah Pantura Timur saja, banyak petani di berbagai daerah yang mengalami kesulitan serupa. Makanya perlu pengawasan intensif terhadap pupuk bersubsidi , terutama alur distribusinya mulai dari produsen, distributor, hingga ke pengecer," kata dia seperti keterangan tertulis yang diterima, Kamis (2/1).

2. Kelangkaan pupuk subsidi libatkan banyak pihak

Petani Keluhkan Pupuk Langka, Marwan Jafar Minta Dibentuk SatgasDok.Kementan

Anggota Fraksi PKB ini menjelaskan, kelangkaan pupuk selalu menjadi persoalan terutama menghadapi musim tanam. Permasalahan itu cukup kompleks lantaran melibatkan banyak pihak. Sejumlah pihak menyebut kelangkaan pupuk bersubsidi karena kebiasaan petani yang overdosis dalam penggunaannya.

Marwan tidak sepenuhnya membenarkan alasan tersebut. Menurutnya, pengawasan distribusi pupuk bersubsidi yang kurang optimal disebut lebih dominan membuat pupuk langka.

"Pengawasan yang longgar, membuka peluang distributor nakal. Kementerian Pertanian kurang maksimal dalam memantau pelaksanaan tugas Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3)," katanya.

3. Marwan minta distribusi pupuk subsidi harus diawasi ketat

Petani Keluhkan Pupuk Langka, Marwan Jafar Minta Dibentuk SatgasIDN Times/Kementan

Tidak hanya itu, BUMN pelaksana program subsidi juga belum optimal dalam menjamin pelaksanaannya sesuai prinsip tepat tempat, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat jenis, dan tepat waktu.

"Sangat mungkin sekali kelangkaan pupuk karena permainan distributor. Pupuk dibuat langka sehingga menjadi mahal," beber dia.

Oleh karena itu, distribusi harus diawasi ketat hingga ke tingkat petani agar tidak dimainkan distributor. Pria asal Pati, Jawa Tengah ini akan membawa persoalan petani tersebut di DPR. Dia bakal berkoordinasi dengan pihak terkait di level pusat untuk mengusulkan sejumlah alternatif penyelesaian.

"Saya mengusulkan penetapan regionalisasi dalam pendistribusian pupuk bersubsidi. Ada regionaliasi di setiap daerah," terangnya.

Dengan begitu, petani diharapkan dapat dengan mendapatkan pupuk subsidi. Apalagi saat musim memasuki musim tanam bagi petani di Pati dan sekitarnya.
"Sehingga petani gampang mendapat pupuk," tandas mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Baca Juga: Direndam Banjir, Petani Bawang Merah di Tegal Rugi Miliaran Rupiah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya