Partisipasi Pemilih di Pilkada 2020 jadi PR KPU Purbalingga 

Pilkada tahun 2015 tingkat partisipasi hanya 60 persen 

Purbalingga, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga meluncurkan maskot dan jinggle Pemilu kepala daerah (Pilkada) Purbalingga sebagai tanda dimulainya pemilihan bupati dan wakil bupati Purbalingga di Gedung Sarwaguna, Selasa (10/12).

Baca Juga: Ini Lho Maskot Pilkada Rembang 2020, Alasan KPU Memilih Kidang Alas 

1. KPU siap gelar pilkada

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2020 jadi PR KPU Purbalingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga meluncurkan maskot dan jinggle Pemilu kepala daerah (Pilkada) Purbalingga. IDN Times/Rudal Afgani

Ketua KPU Purbalingga, Eko Setiawan, mengatakan, ia dan jajarannya siap menyelenggarakan pilkada. Kesiapan itu ia tunjukkan dengan kelengkapan susunan penyelenggara, ketersediaan anggaran, dan regulasi Pilkada.

"Anggaran sudah siap yaitu Rp 30,3 miliar, masyarakat bisa ikut mengawasi karena kami sangat transparan," kata Eko.

2. Kepala daerah hanya akan menjabat 3,5 tahun

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2020 jadi PR KPU Purbalingga Ilustrasi pilkada serentak (kpu.go.id)

Muslim Aisyah, Komisioner KPU Provinsi Jawa Tengah mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan KPU daerah. Ia mengatakan, pada pilkada tahun ini kepala daerah hanya akan menjabat kurang lebih 3,5 tahun. Sebab, pada 2024 akan kembali digelar pemilu serentak pilpres, pileg dan pilkada.

"Jangan sampai karena hanya akan menjabat sekitar 3,5 tahun, antusiasme bakal calon menjadi rendah," kata dia.

3. Partisipasi pemilih jadi PR KPU Purbalingga

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2020 jadi PR KPU Purbalingga Ilustrasi pemilih millennials. Dok.IDN Times

Muslim juga meminta KPU kabupaten/kota untuk memaksimalkan sosialisasi agar partisipasi pemilih mencapai target yang ditentukan. Di Purbalingga, tren partisipasi pemilih terus merosot sejak Pilkada 2005.

Pada pilkada 2005, partisipasi pemilih mencapai 70 persen, Pilkada 2010 sebanyak 66 persen dan Pilkada 2015 sebanyak 60 persen."Partisipasi tidak hanya kedatangan masyarakat pada hari pemilihan, tetapi juga sejak tahapan dimulai. Mulai dari mendukung calon sehingga pilkada tidak hanya diikuti satu bakal calon," kata dia.


Ia juga mengingatkan dominasi partai politik dan calon kepala daerah di suatu daerah. Ada partai politik yang menguasai sebagian besar kursi dewan atau bakal calon yang menguasai dukungan mayoritas parpol sehingga tidak memberi kesempatan calon lain untuk maju.

4. Ajak memilih lewat maskot dan jinggle

Partisipasi Pemilih di Pilkada 2020 jadi PR KPU Purbalingga Ilustrasi pilkada serentak 2020. kpu.go.id

Pada event ini, KPU mengenalkan maskot dan jinggle pilkada 2020. Pencipta jinggle pilkada Purbalingga, Emirul Fajri, mengatakan, jinggle ini berjudul "Purbalingga Memilih".
"Jinggle isinya ajakan untuk memilih pada pilkada Purbalingga dengan jujur dan adil dari hati," kata dia.


Sementara pencipta maskot KPU, Ridhani Pangestu, mengatakan maskot diambil dari satu di antara ikon Purbalingga yang telah mendunia, yaitu sapu sorgum. Menurutnya, sapu ini sudah mendunia tetapi tidak banyak yang tahu.

"Saya angka agar banyak tahu, tetapi yang utama sapu menjadi simbol agar KPU bisa menyapu bersih pemilih agar berpartisipasi pada pilkada besok," kata dia.

Baca Juga: Partisipasi Disabilitas di Pilkada Purbalingga Rendah, Ini Alasannya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya