Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PR

Bursa calon bupati diisi figur populer

Kebumen, IDN Times - Kabupaten Kebumen akan menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 23 September 2020 mendatang. Bagaimana profil daerah yang berada di pesisir selatan Jawa Tengah ini, berikut ulasannya.

Baca Juga: Pilkada 2020, Mengenal Purbalingga, Peta Dukungan dan Profil Wilayah

1. PDIP masih mendominasi kursi DPRD

Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PRIstimewa

Potret kekuatan politik di Kebumen satu di antaranya tergambar dari hasil pemilihan legislatif tahun 2019 lalu. Dari 50 kursi DPRD Kebumen, kursi terbanyak diraih PDI Perjuangan sebanyak 12 kursi, disusul PKB sembilan kursi. Kemudian Gerindra tujuh kursi, Golkar enam kursi, PPP empat kursi, Nasdem empat kursi, PAN tiga kursi, Demokrat tiga kursi dan PKS dua kursi.

Dengan hasil tersebut, PDIP menjadi partai politik terkuat. PDIP juga berhak mengusung bakal calon bupati tanpa perlu berkoalisi dengan partai politik lain. Sebab, untuk mengusung bakal calon bupati, partai politik harus memiliki sekurang-kurangnya 10 kursi di dewan.

2. Kekuatan figur calon bupati menentukan

Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PRistimewa

Namun pada pemilihan kepala daerah, perolehan suara atau kursi legislatif parpol tidak linier dengan tingkat keterpilihan calon bupati yang diusung. Figur calon bupati dan wakilnya juga turut menentukan keterpilihan para calon. Terbukti pada Pilkada 2015 calon yang diusung PDIP sebagai partai dengan kursi terbanyak justru meraih suara paling kecil.

Pada Pilkada 2015, pasangan Mohammad Yahya Fuad - Yazid Mahfudz mendapat suara suara terbanyak. Yahya, seorang pengusaha dan Yazid, ulama pengasuh Pondok Pesantren Al Huda Jetis Kebumen berhasil mengungguli dua paslon sainggannya dengan perolehan suara sebanyak 350.89 suara atau sekitar 51,1 persen. Mereka didukung koalisi PKB, Gerindra, PAN, Demokrat, dan PPP.

Calon lainnya yaitu pasangan Khayub Mohamad Lutfi-Akhmad Bakhrun yang didukung partai Golkar, Nasdem, dan PKS mendapat 289.826 suara (42,34 persen). Sementara Bambang Widodo-Sunarto yang didukung PDIP dan Hanura mendapat 44.708 suara (6,53 persen).

3. Bursa bakal calon bupati pada Pilkada 2020 diisi figur populer

Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PRistimewa

Pada pilkada 2020, beberapa figur yang populer bagi masyarakat Kebumen telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon bupati, mulai dari politisi, pengusaha, jurnalis, hingga guru. Di antara mereka ada nama Yazid Mahfudz, Bupati Kebumen. Yazid pada awalnya adalah wakil bupati mendampingi Mohammad Yahya Fuad.

Yazid naik menjadi bupati setelah Yahya mundur karena tersangkut kasus korupsi. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menyatakan Yahya terbukti menerima suap sebesar Rp12,03 miliar dari sejumlah proyek pada 2016.

Majelis hakim menjatuhkan vonis empat tahun penjara dan denda sebesar Rp300 juta yang jika tidak dibayarkan akan diganti kurungan selama 4 bulan. Hakim juga mencabut hak politik untuk dipilih dan memilih dalam jabatan publik selama tiga tahun, terhitung setelah masa hukuman selesai.

Selain bakal calon petahana, ada bakal calon lain yang tak kalah populer. Mereka antara lain Arif Sugiyanto (Wakil Bupati Kebumen), Zaeni Miftah (Ketua DPC PKB Kebumen), Halimah Nurhayati (Ketua DPC Golkar), Teguh Purnomo (praktisi hukum), Dalyono (anggota DPRD Kebumen), Arif Widodo (jurnalis), dan R Wiyoso Pinilih Arungbinang (trah Arungbinang).

Nama terakhir merupakan keturunan tokoh yang menjadi legenda dalam babad Kebumen. jika diurut dari garis keturunan ibunya, R Wiyoso Pinilih adalah putra dari RR Siti Sulaksmi Sri Wardhani.

Siti Sulaksmi adalah putri dari Nyi RR Satirah Aboe Ngoesman, putri dari Ki Wongsowidjojo II yang merupakan putra dari Ki Wongsowidjojo I. Ki Wongsowidjojo I adalah putra dari Raden Tumenggung Arungbinang II yang merupakan putra dari Arungbinang I, atau lebih dikenal sebagai Joko Sangrib.

Joko Sangrib memiliki jasa besar bagi masyarakat Kebumen dan Banyumas yang merupakan wilayah Kerajaan Mataram. Karena jasanya yang sangat besar Joko Sangrib dianugerahi Bupati Surakarta bergelar Arungbinang I.

4. Tingkat partisipasi pemilih masih menjadi pekerjaan rumah penyelenggara pemilu

Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PRIlustrasi pilkada serentak (kpu.go.id)

Sementara itu, tingkat partisipasi pemilih masih terbilang rendah jika mengacu pada target KPU Kebumen sebesar 75 persen. Dari 1.082.031 pemilih, hanya 700.014 orang atau 64,94 persen yang menggunakan hak pilihnya. Mereka terdiri atas 329.517 laki-laki dan 370.497 perempuan.

Tingkat partisipasi pemilih ini lebih rendah dari Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 lalu yang mencapai 67 persen. Meski begitu tingkat partisipasi ini lebih baik dibandingkan dengan Pilkada 2010. Pada putaran pertama tingkat partisipasi mencapai 63 persen dan putaran II turun menjadi 58 persen.

5. Posisi geografis Kebumen

Pilkada 2020, Mengenal Kabupaten Kebumen, Partisipasi Pemilih Jadi PRkebumen2013.com

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Kebumen memiliki batas-batas yang meliputi sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo; sebelah selatan dengan Samudera Hindia; sebelah barat dengan Kabupaten Cilacap dan Banyumas; sebelah timur dengan Kabupaten Purworejo.

Kabupaten Kebumen memiliki luas 1281,12 kilometer persegi yang terbagi menjadi 26 kecamatan. Sebanyak 26 kecamatan itu terdiri dari 449 desa, 11 kelurahan 1.930 Rukun Warga(RW) dan 7.127 Rukun Tetangga (RT).

Baca Juga: Mengenal Kota Semarang, Dijabat 14 Wali Kota Sejak 1945

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya