3 Terduga Teroris Diciduk, Kesbangpol Jateng Perkuat Deteksi Dini

05 Nov 2024, 14:52 WIB

ilustrasi Densus 88 (ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya)

Semarang, IDN Times - Penguatan deteksi dini dilakukan untuk wilayah Jawa Tengah menyusul tertangkapnya tiga terduga pelaku terorisme pada Senin malam. Kepala Kesbangpol Jateng, mengatakan pihaknya telah mendapat informasi ihwal penangkapan tiga terduga terorisme di Kelurahan Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Kota Solo dan Kabupaten Kudus.

"Kami mendapatkan laporan memang ada penangkapan tiga orang terduga di Solo, Kebonbatur Mranggen Demak dan Kudus. Karena kami ada jaringan di lapangan dan muncul laporan penangkapan tidak orang terduga. Tentunya kita musti tingkatkan deteksi dini untuk jaga kondusifitas wilayah," tutur Haerudin kepada wartawan di kantornya, Selasa (5/11/2024).

1. Warga diminta waspada

Kepala Kesbangpol Jateng, Haerudin. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia menyarankan kepada masyarakat untuk ekstra waspada terhadap pergerakan para pendatang yang masuk ke Jawa pemukiman. Lebih lanjut, ia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap masuknya para pendatang.

Selain itu, kewaspadaan juga perlu diperhatikan terhadap para pendatang yang kerap tidak berbaur dengan masyarakat setempat.

"Kami juga imbau agar lebih waspada dan hati-hati. Karena jumlah pelaku teror ini kecenderungannya meningkat karena rata-rata mereka asalnya dari pendatang dan bukan berdomisili dari tempat tinggalnya sendiri. Seringkali mereka juga tidak berbaur dengan masyarakat lokal," ungkapnya.

2. Kesbangpol minta RT RW proaktif cek tamu yang menginap

Potret Kampung Wisata 99 Pepohonan (instagram.com/kampung99pepohonan_)

Oleh sebab itulah, pihaknya pun mengimbau supaya masyarakat semestinya kembali mengaktifkan laporan RT dan RW apabila ditemukan para tamu yang menginap 1x24 jam.

"Dan pak RT harusnya aktif untuk memastikan siapa yang datang menginap, lalu yang kontrak siapa. Jadi kalau kedatangan tamu dari luar harus waspada, lebih responsif. Agar pendatang dipastikan aman. Seringkali mereka (pelaku teror) tidak aktif di kegiatan sosial. Maka perlu kita lakukan kewaspadaan kewaspadaan. Juga deteksi dini supaya kita melacak potensi kerawanan," tuturnya.

3. Pergerakan ISIS di medsos diwaspadai

ilustrasi menggunakan medsos (pexels.com/Darlene Alderson)

Soal wilayah mana saja yang menjadi fokus pengawasan saat ini, pihaknya menyebutkan ada di Solo, Kudus dan Demak. Masyarakat perlu waspada terhadap kejadian aksi terorisme.

"Kita ikut menelusuri rekam jejaknya ISIS di medsos. Karena memang ISIS dan jaringan terorisme masih bertebaran di media sosial. Solo Kudus, Demak memang jadi fokus pengawasan," tegasnya.