9 Pejabat OPD di Pemkot Semarang Kena Mutasi, Ini Daftarnya
- Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng melakukan mutasi terhadap sembilan pejabat di organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
- Para pejabat eselon dua yang dirotasi pada posisi baru itu mengikuti pelantikan di Balai Kota Semarang, Kamis (23/10/2025).
- Mutasi tersebut merupakan upaya untuk penyegaran dan peningkatan kinerja dalam menjalankan tugas pemerintahan di Kota Semarang.
Semarang, IDN Times - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng melakukan mutasi terhadap sembilan pejabat di organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Para pejabat eselon dua yang dirotasi pada posisi baru itu mengikuti pelantikan di Balai Kota Semarang, Kamis (23/10/2025).
1. Daftar pejabat eselon dua yang dimutasi
Mereka di antaranya, Bambang Pramusinto yang semula sebagai Kepala Dinas Pendidikan dirotasi menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Direktur RSD Wongsonegoro (RSWN) Eko Krisnarto dirotasi ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Heroe Soekendar semula Kepala Dinas Sosial kini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia pada Sekretariat Daerah Kota Semarang.
Kemudian, Kepala Badan Pendapatan Daerah Indriyasari kini dipindah sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kepala Dinas Perhubungan Kusnandir menempati posisi baru sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Sih Rianung semula sebagai Kepala Dinas Perikanan kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran.
Selanjutnya, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo) Soenarto dirotasi sebagai Kepala Dinas Perikanan, Wing Wiyarso yang semula sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kini menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah, dan Yudi Wibowo semula Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman kini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah.
2. Proses pergeseran untuk pengisian jabatan selanjutnya
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan, rotasi jabatan ini merupakan bagian dari proses penyesuaian untuk selanjutnya akan diikuti dengan pengisian posisi lainnya.
“Proses pergeseran dulu sekarang, nanti kita sedang siapkan pengisian jabatan selanjutnya. Tapi kita berharap pemilihan ini dasarnya adalah karena urgensi dan harus cepat,” ungkapnya.
Agustina menekankan pentingnya inovasi, integritas, dan peningkatan pelayanan publik. Ia berharap agar setiap kepala dinas yang menempati posisi baru ini bisa berinovasi. Dengan adanya inovasi baru, maka bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
“Selain inovasi, tentu menjaga integritas dan yang terakhir ya jangan takut melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan ya harusnya memang pelayanan itu paling penting. Kadang-kadang hanya karena kendala kecil-kecil pelayanan menjadi terabaikan,” ujarnya.
3. Pejabat baru harus mampu ciptakan solusi inovatif
Selanjutnya, pejabat yang baru dilantik tersebut tidak hanya fokus pada aspek administratif, tetapi juga mampu menciptakan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan kota yang berorientasi pada perdagangan dan jasa.
"Jadi, yang paling seru di Kota Semarang karena kita ini menuju pada kota perdagangan dan jasa, yang urusannya tidak semuanya bisa diselesaikan dengan administratif dan APBD, ya mereka harus inovasi,’’ tandas Agustina.
Sementara, setelah melakukan rotasi pada sembilan pejabat tersebut, wali kota akan fokus untuk mengisi jabatan-jabatan strategis yang masih kosong.
4. 8 OPD belum memiliki kepala dinas
Kepala BKPP Kota Semarang, Joko Hartono menyampaikan, ada delapan OPD yang belum memiliki kepala dinas. OPD tersebut di antaranya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi Informasi, Statistik dan Persandian (Kominfo), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Direktur RSWN, dan Dinas Perindustrian.
‘’Kami akan menggunakan metode inovatif Manajemen Talenta berbasis teknologi dan IT. Sistem ini akan menerapkan sistem merit, pemilihan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil, dan akan diterapkan untuk semua level jabatan, mulai dari pimpinan utama hingga lurah,’’ tandasnya.
Untuk diketahui, dengan metode Manajemen Talenta, pemilihan pejabat akan melibatkan unsur akademisi untuk menilai kandidat agar sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan kebutuhan di lapangan.
