Barantin Jamin Hewan Kurban asal Jateng Bebas Kutil, PMK dan Antraks

- Barantin memastikan hewan kurban di Jawa Tengah bebas dari penyakit LSD, PMK, dan antraks
- Hewan kurban wajib divaksinasi sebelum masuk Jawa Tengah, pengiriman ke Kalimantan cenderung menurun
- Koordinasi dengan petugas veteriner untuk vaksinasi PMK minimal enam bulan sebelum diperjualbelikan
Semarang, IDN Times - Badan Karantina Pertanian (Barantin) memastikan populasi hewan kurban yang ada di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah telah terbebas dari penyakit kutil kulit atau lumpy skin disease (LSD) penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun antraks. Pasalnya para petugas Barantin Jateng sedang gencar memperketat pengawasan lalu lintas hewan antar provinsi.
"Sapi yang sudah dikirim pergerakan sudah dijamin. Antar propinsi antar pulau karantina sudah memverifikasi karena ini jadi kegiatan utama dari tim karantina khususnya untuk hewan ternak," ujar Kepala Barantin Jateng, Shokib di ruang kerjanya, Selasa (3/6/2025).
1. Sistem pengawasan berjalan dengan baik

Lebih tegas lagi pihaknya telah mewajibkan semua hewan kurban yang masuk Jawa Tengah untuk menjalani vaksinasi PMK dan LSD. Untuk segala persiapan pengawasan hewan kurban telah dimaksimalkan menjelang pelaksanaan ibadah Idul Adha 1446 Hijriyah.
Segala jenis sistem pengawasan juga telah berjalan dengan baik. "Sudah maksimal persiapannya. Semoga tidak ada penyakit yang tiba-tiba (muncul). Sistemnya sudah berjalan dengan baik," paparnya.
2. Jamin keamanan penyakit menular

Ia juga berkata penularan LSD, PMK dan antraks antar hewan kurban sejauh ini masih aman. Untuk resiko masuknya virus BSD atau sapi gila, dikatakannya sampai sekarang tidak ditemukan di tiap kabupaten/kota.
"Dan negara kita tidak kemasukan sapi gila atau BSD. Yang kita jamin lumpy skin disease (LSD), PMK dan antraks masih aman. Karena dari hulu sudah ada jaminannya," urainya.
3. Pengiriman ternak kurban berkurang

Meski begitu mendekati pelaksanaan Idul Adha jumlah hewan kurban yang dikirim ke Kalimantan dari Jateng cenderung menurun.
Dalam waktu dekat hewan kurban yang dikirim ke Kaltim dan provinsi sekitarnya berupa ternak sapi.
"Pengiriman (ternak kurban) dari Jawa Tengah tahun ini mengalami penurunan sedikit tapi dari nilai tidak terlalu signifikan. Untuk pemenuhan kebutuhan hewani, kita kirim ternak ke Pelabuhan Tanjung Emas. Tujuannya ke Kaltim," akunya.
4. Ribuan sapi kurban dikirim ke Kaltim

Fungsional Dokter Hewan Karantina Ahli Madya Barantin Jateng, Drh Agus Wasana telah berkoordinasi dengan petugas veteriner untuk mewajibkan vaksin PMK pada hewan kurban minimal enam bulan sebelum diperjualbelikan.
Kemudian ada juga pemeriksaan hewan di tempat Instalasi Karantina Karangroto selama 14 hari. Selanjutnya diambil juga sampel zoonosis dan parasida.
"Kita koordinasi dengan vertiner dari provinsi, untuk hewan divaksin PMK minimal enam bulan. Karena kita akan lakukan pengiriman dari Jateng ke Kalimantan. Sampai Mei itu ada 1.149 sapi ke Kalimantan. Pengiriman lewat Pelabuhan Tanjung Emas. Pakai kapal Ro-Ro. Karakteristik sapinya ini untuk kurban dan memang layak potong," tutur Agus.