Begini Kesibukan Depo KAI Purwokerto Siapkan Lokomotif Jelang Nataru

Manager Humas Daop 5 Purwokerto, Krisbiyantoro, menjelaskan bahwa pihaknya saat ini mengelola 28 unit lokomotif dan 147 unit kereta yang terdiri dari kereta penumpang, kereta makan, hingga kereta pembangkit.

"Menjelang masa persiapan Nataru yang dimulai pertengahan Nopember 2025, seluruh armada telah menjalani proses pemeriksaan dan perawatan sesuai standar keselamatan dan keandalan operasi,"ujarnya kepada IDN Times

Menurutnya, di depo, setiap rangkaian melewati tahapan perawatan yang ketat mulai dari P1 (perawatan bulanan), P3 (tiga bulanan), P6 (enam bulanan), hingga P12 (tahunan). Semua dilakukan agar tidak ada unit yang beroperasi tanpa lolos uji kelayakan.

"Begitu lokomotif keluar dari depo, kami pastikan kondisinya benar benar siap jalan baik dari segi mesin, sistem pengereman, hingga kelistrikan,"tambahnya.

Krisbiyantoro menegaskan bahwa fokus utama KAI Daop 5 Purwokerto bukan hanya pada kesiapan operasional, tapi juga keselamatan. "Setiap lokomotif harus benar benar aman. Satu kesalahan kecil saja bisa berdampak besar di lintasan,"katanya.

Karena itu, selain perawatan teknis, dilakukan juga pemeriksaan sistem rem, kelistrikan, dan komunikasi antar unit. Semua tahapan dilakukan dengan prosedur berlapis agar tidak ada kelalaian yang luput dari pantauan.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PT KAI dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang selamat, nyaman, dan andal bagi masyarakat.

"Harapan kami, masyarakat bisa menikmati perjalanan akhir tahun tanpa kekhawatiran apa pun,"harapnya.

Di area kerja Depo, yang dipenuhi alat berat, Kuswanto, pengawas quality control, tampak tengah mengawasi proses pembongkaran traksi motor dari bagian bawah lokomotif. Komponen ini berfungsi layaknya dinamo penggerak roda sangat vital karena berhubungan langsung dengan tenaga tarikan lokomotif. "Kalau satu traksi motor bermasalah, otomatis performa lokomotif turun, tarikannya nggak maksimal," ujarnya.

Traksi motor yang rusak biasanya terdeteksi lewat sistem semi komputer di kabin masinis. "Ada notifikasi muncul di layar kalau terjadi gangguan, dari situ, teknisi langsung lakukan diagnosa dan tindakan,"jelasnya.

Proses penggantian satu traksi motor memakan waktu sekitar empat hingga lima jam, tergantung tingkat kesulitannya. Setelah diganti, lokomotif akan diuji performanya kembali sebelum dinyatakan layak jalan. Satu per satu lokomotif yang sudah selesai diperiksa ditandai "Siap Operasi".

Saat bekerja, dibalik kesibukan itu, ada dedikasi tinggi para teknisi untuk memastikan ribuan penumpang bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat dan tepat waktu. Mereka memang tak terlihat di depan, tapi menjadi alasan utama setiap perjalanan kereta tetap melaju tanpa hambatan.