Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jalur utama Pantura. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Semarang, IDN Times - Sebanyak 13 sesar lokal aktif yang tersebar di wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Tengah berisiko menimbulkan guncangan gempa bumi yang besar. Pasalnya, mayoritas kabupaten/kota di Pantura yang memiliki struktur tanah lunak atau aluvial bisa memperbesar efek guncangan gempa bumi. 

"Dengan kondisi wilayah Pantura yang mayoritas struktur tanahnya lunak, ada potensi yang bisa memperbesar efek guncangan gempa. Apalagi jenis tanah lunak memiliki resiko tingkat kerusakan yang lebih parah ketimbang tanah yang keras," kata Heri Susanto Wibowo, Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara kepada IDN Times, Senin (6/3/2023). 

1. Sesar aktif Pantura panjangnya bisa 100 kilometer

Info grafis yang menampilkan peta rawan gempa yang disebabkan pergerakan sesar aktif di Jawa Tengah. (IDN Times/Dok Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara)

Jika dirinci, kata Heri sesar aktif di Pantura terletak di Kabupaten Brebes, Kabupaten Pemalang, Kabupaten, Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati. 

Adapun, 13 sesar aktif di Pantura bernama sesar Baribis Kendeng yang meliputi segmen Brebes, segmen Weleri, segmen Pekalongan, segmen Pemalang, segmen Semarang, segmen Grobogan, segmen Ajibarang, segmen Rawapening dan segmen Kendeng. 

"Panjang sesar lokal yang aktif di area Baribis Kendeng sangat bervariasi. Bahkan ada yang sampai 100 kilometer, tentunya semakin panjang sesarnya, diprediksi semakin besar potensi gempanya dengan kekuatan yang relatif lebih besar. Namun, dari pengalaman selama ini, kekuatan gempanya berkisar di bawah 4 Magnitudo," terangnya. 

2. Banyak sesar aktif yang belum teridentifikasi

Editorial Team

Tonton lebih seru di