Semarang, IDN Times - Selama sebelas bulan terakhir, petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang menemukan ratusan kejadian tawon Vespa Affinis atau tawon ndas yang menyerang warga di sejumlah kecamatan.
Kabid Operasional Damkar Kota Semarang, Trijoto P Sakti mengungkapkan sejak awal Januari sampai November 2019, sudah terdapat 174 kejadian tawon ndas yang dilaporkan oleh warga setempat.
Laporan warga paling banyak diterimanya dari Kecamatan Ngaliyan terdapat 32 kasus, Banyumanik ada 27 kasus, Semarang barat ada 15 kasus, Mijen ada 16 kasus dan Tembalang ada 22 kasus.
"Warga kebanyakan menemukan sarang tawon ndas di pepohonan yang rimbun, lalu ada juga yang ditemukan dibawah plafon rumah, depan pekarangan rumah. Menjelang musim penghujan seperti saat ini, kita meningkatkan antisipasi kemunculan tawon ndas yang diperkirakan akan semakin merebak," terangnya kepada IDN Times, Kamis (28/11).
Pihaknya menyatakan ketimbang kondisi tahun lalu, yang terjadi sekarang ini kasus sengatan tawon Vespa Affinis cenderung meningkat.
Pihaknya menuturkan terdapat seorang warga yang meninggal dunia akibat disengat tawon yang punya nama latin Vespa Affinis tersebut. Kejadian itu muncul pada medik April silam.
"Kejadian tahun ini, ada satu warga yang meninggal karena terkena sengatan tawon ndas. Korban tinggal di Ngaliyan, saat kejadian dia berinisiatif memusnahkan sendiri sarang tawonnya. Tapi tanpa diduga, dia tersengat dan meninggal keesokan harinya," kata Trijoto.
Selain itu, ia memperkirakan masih banyak lagi warga yang terluka akibat disengat tawon ndas. Jumlahnya ada belasan orang.
Lebih jauh, ia mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai merebaknya tawon ndas yang terjadi saat ini. Sebab, hewan tersebut merupakan hama yang sangat membahayakan nyawa manusia.
"Kita minta warga segera melapor ke Damkar bila ditemukan sarang tawon ndas. Kita sudah buka layanan pemusnahan secara gratis. Selagi koloninya belum membesar, kita upayakan memusnahkan sarangnya di malam hari saat hewan tersebut sedang berkumpul di satu sarangnya," ujarnya.