Jateng Diminta Siapkan Lahan 1.552 SPPG, BGN: Harus Clear and Clean

- BGN minta kepala daerah Siapkan Lahan SPPG di daerah terpencil
- BGN temukan yayasan MBG keruk keuntungan pribadi
- Luthfi janjikan puluhan SPPG akan beroperasi lagi
Semarang, IDN Times - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu menyiapkan ketersediaan lahan untuk tempat bagi 1.552 dapur SPPG sebagai langkah mempercepat pendistribusian makan bergizi gratis (MBG).
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Mayjen TNI Dadan Hendrayuda mengatakan percepatan pelaksanaan MBG memang menemui sejumlah kendala.
Akan tetapi Kemenkeu telah menyarankan supaya pengadaan lahan yang harus terbebas dari segala permasalahan.
"Kami juga ada rencana dari TNI akan mempercepat penyerapan MBG. Nah, bagi pemda akan menyiapkan lahan bagi MBG sejumlah 1.552. Memang ada bebrapa kendala cuman dari Kemenkeu pesannya harus clear dan clean. Jadi jangan sampai ada tanah yang bermasalah," ungkap Dadan seusai menggelar rapat koordinasi dengan kepala daerah se-Jateng di Gedung Gradhika Bakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Kamis (31/7/2025).
1. BGN minta kepala daerah Siapkan Lahan SPPG di daerah terpencil

Lebih lanjut, berkaitan dengan pengadaan tanah, pihaknya menekankan jika setiap kepala daerah untuk mencari lokasi lahan SPPG yang sulit dijangkau masyarakat. Dengan pemilihan lokasi-lokasi yang terpencil, katanya maka seluruh lapisan masyarakat dapat dijangkau dengan pelayanan MBG.
Sebagai contoh, kawasan Pulau Karimunjawa Kabupaten Jepara juga perlu diberi pendistribusian MBG.
"Kami berharap mendapat tanah yang lokasinya yang sulit sehingga bisa menyentuh lapisan masyarakat. Mungkin di tempat tempat terpencil yang ada kasus stuntingnya. Contohnya di Karimunjawa Jepara akan ditindaklanjuti. Yang penting sesuai standar kita. Sesuai ukuran kita," kata Dadan.
2. BGN temukan yayasan MBG keruk keuntungan pribadi

Disinggung kasus yayasan MBG yang bermasalah, pihaknya pun mengakui bahwa beberapa kejadian muncul di daerah.
Dadan berkata memang ada oknum pemilik yayasan yang berusaha mengeruk keuntungan MBG untuk kepentingan pribadinya. Namun mengenai berapa jumlah kasus yang melibatkan yayasan, pihaknya tidak mengetahui pasti.
"Namanya oknum pasti ada. Untuk memanfaatkan kepentingan sendiri. Kita gak bisa pungkiri. Rata-rata banyak modus," kata Dadan.
3. Luthfi janjikan puluhan SPPG akan beroperasi lagi

Terpisah, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menuturkan di Jawa Tengah memiliki 332 SPPG yang sudah beroperasi. Selanjutnya ada 132 titik SPPG yang sudah terverifikasi. "Nanti ada 25 lagi yang operasional," akunya.
Pihaknya pun mengucapkan terima kasih atas upaya BGN memberi pencerahan kepada para kepala daerah. Adapun jumlah SPPG yang diperbanyak ada di Jepara.