Kala Buruh Serabutan di Kudus Terharu Bisa Tempati Rumah Layak Huni
- Menteri PKP Maruarar Sirait meninjau Program RSLH PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah.
- PT Djarum konsisten membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
- Program RSLH memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan warga.
Kudus, IDN Times — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau langsung pelaksanaan Program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) yang digagas PT Djarum di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis (6/11/2025). Kunjungan kerja tersebut menjadi bentuk dukungan pemerintah terhadap kolaborasi sektor swasta dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat kurang mampu.
1. Kepedulian terhadap kesejahteraan warga
Usai meninjau rumah baru milik Roisnan, salah satu penerima manfaat Program RSLH di Desa Pasuruhan Kidul, Kecamatan Jati, Maruarar mengapresiasi komitmen PT Djarum dalam membantu masyarakat kecil.
“Program Rumah Sederhana Layak Huni dari PT Djarum bukan sekadar pembangunan fisik, tapi juga pembangunan martabat dan harapan masyarakat. Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah agar setiap warga negara memiliki tempat tinggal yang layak,” katanya dalam keterangan resmi.
Ia menambahkan, PT Djarum merupakan salah satu perusahaan yang paling konsisten membangun dan merenovasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Program ini, menurutnya, memberikan dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan warga.
2. Kolaborasi pemerintah dan swasta mengentaskan kemiskinan
Roisnan, penerima manfaat program RSLH sendiri bersyukur atas bantuan yang diterimanya. Pria yang bekerja sebagai buruh serabutan itu sebelumnya tinggal di rumah semi permanen yang sudah lapuk. Kini, ia dan keluarganya menempati rumah yang lebih layak, aman, dan sehat.
“Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Sekarang kami bisa tinggal dengan layak. Terima kasih kepada PT Djarum dan pemerintah yang peduli terhadap orang kecil seperti kami,” aku Roisnan dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi ikut mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin antara pemerintah dan PT Djarum. Ia menilai, Program RSLH mampu memberikan dampak sosial yang besar, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah.
“Tujuannya jelas, menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi pemerintah dan swasta harus terus berjalan. Program RSLH ini bukti nyata gotong-royong dalam mengentaskan kemiskinan dengan memperbaiki rumah tidak layak huni,” ujarnya.
Untuk diketahui, hingga Oktober 2025, PT Djarum telah membangun 517 unit rumah di tujuh kabupaten di Jawa Tengah, yaitu di Kudus, Blora, Grobogan, Demak, Pemalang, Temanggung, dan Rembang. Seluruh rumah tersebut memenuhi standar rumah sehat dan layak huni, mencakup kekuatan bangunan, sirkulasi udara, penerangan, air bersih, dan sanitasi yang baik.
Tercatat sejak 2024, PT Djarum telah membangun 2.103 fasilitas sanitasi aman dan sambungan PDAM, yang tersebar di Kudus (1.444 unit), Temanggung (366 unit), dan Wonogiri (293 unit). Selain itu, perusahaan juga aktif mengedukasi dan mendampingi masyarakat agar mampu menjaga lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan.
COO PT Djarum, Victor Rachmat Hartono menjelaskan, program sosial perusahaannya tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat penerima manfaat.
“Kami ingin setiap rumah menjadi fondasi bagi kehidupan yang lebih baik. Rumah yang layak memberi rasa aman dan membuka peluang bagi peningkatan ekonomi keluarga,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, General Manager Community Development PT Djarum, Achmad Budiharto menyatakan pentingnya kesinambungan antara pembangunan hunian dan sanitasi.
“Rumah yang layak harus diiringi lingkungan yang sehat. Melalui Program Sanitasi Terpadu Djarum, kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya memiliki rumah nyaman, tetapi juga hidup di lingkungan bersih dan sehat,” jelasnya.
