Rektor Unnes: Hasil Riset Harus Berikan Dampak Sosial Ekonomi

12 Nov 2025, 11:35 WIB

Rektor Unnes Prof Martono bersama jajaran LPPM melihat karya-karya inovasi dari dosen. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Semarang, IDN Times - Rektor Unnes Prof S Martono mengatakan proses hilirisasi perlu dilakukan untuk produk-produk yang telah melewati tahapan riset atau penelitian.

Pihaknya menyampaikan setiap hasil riset semestinya memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.

"Hasil riset harus dihilirkan, baik melalui jalur bisnis agar dapat diproduksi massal maupun melalui jalur pengabdian agar manfaatnya dirasakan langsung oleh publik," tutur Martono dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu pagi (12/11/2025).

1. Inovasi dari Unnes harus diimplementasikan

Rektor Unnes Prof Martono bersama tim rektorat melihat tempat saint motorik di LPPM Unnes. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Penekanan tersebut ia sampaikan untuk memberi pesan khusus bagi para penerima penghargaan dalam ajang Innovation Award.

Ajang Innovation Award, katanya dilakukan untuk mendorong agar inovasi yang dihasilkan civitas akademika dapat memberikan manfaat luas dan berdampak nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara,

"Kami berharap inovasi-inovasi yang lahir di Unnes bukan hanya menjadi catatan akademik, tetapi benar-benar diimplementasikan dan memberi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat luas,” ujarnya.

2. Unnes targetkan hilirisasi riset yang kuat

Rektor Unnes Prof Martono menyapa koleganya dari civitas akademika di sela ajang innovation award. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Melalui penyelenggaraan Innovation Award 2025, pihaknya komitmen mendorong lahirnya inovasi berkelanjutan. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi dosen, mahasiswa, dan mitra untuk terus menghasilkan karya yang relevan dan berdampak.

Tak cuma itu saja, pihaknya berupaya memperkuat sinergi dengan pemerintah, industri, dan masyarakat dalam memperluas pemanfaatan hasil riset.

Dengan ekosistem inovasi yang semakin berkembang, Unnes menargetkan hilirisasi riset yang lebih kuat serta kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan nasional.

3. Penghargaan diberikan buat 12 kategori

Sejumlah dosen dan mahasiswa Unnes menerima penghargaan karena bisa berinovasi. (IDN Times/Dok Humas Unnes)

Adapun penghargaan diberikan untuk 12 kategori sebagai berikut:

1.Innovation Awards kategori Dosen

2.Innovation Awards kategori Mahasiswa

3.Peneliti Dosen Terinovatif

4.Pengabdi Dosen Terinovatif

5.Dosen dengan Paten Terinovatif

6.Dosen dengan Desain Industri Terinovatif

7.Dosen dengan Publikasi Scopus Terbaik

8.Jurnal Nasional Non Scopus dengan Jumlah Sitasi Scopus terbanyak

9.Desa Responsif, Konduktif, dan Inovatif

10.Tokoh Desa Terinovatif (Local Hero)

11.Tenant Start Up Terinovatif

12.Perusahaan dengan Kontribusi terhadap Pelestarian Lingkungan

Selain itu, Unnes memberikan penghargaan Tokoh Desa Terinovatif (Local Hero) kepada Ir. Sukarno (Pati), Minannur Rohman, S.T., M.M. (Rembang), dan Agus Ali Subhan, S.H. (Grobogan).

Mereka dinilai berperan besar dalam mendorong inovasi desa dan pemberdayaan masyarakat. Inisiatif dan kepemimpinan mereka menghasilkan perubahan yang dirasakan langsung oleh warga.

Kategori Tenant Start Up Terinovatif diberikan kepada Best Tea Nusantara, Digitiket, dan Moenta. Ketiganya menunjukkan inovasi model bisnis dan pertumbuhan yang menjanjikan. Unnes berharap penghargaan ini dapat memperkuat ekosistem wirausaha muda berbasis teknologi.

Kategori perusahaan dengan kontribusi pelestarian lingkungan dianugerahkan kepada PLN Indonesia Power, PGN Saka, dan PT Phapros Tbk. Ketiga perusahaan tersebut dinilai konsisten menjalankan program keberlanjutan.